Serang, bantencom - Musim penghujan di akhir januari dan awal februari ini membuat beberapa wilayah di Provinsi Banten rawan bencana banjir dan longsor, khususnya wilayah Banten Selatan.
"Daerah terdampak (bencana) menurun, tapi (daerah) rawan bencana menambah. Menurun karena ada nya sodetan, pemasangan tanggul, dan normalisasi sungai," kata Komari, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten diruangannya (02/2).
Berdasarkan data terbaru dari BPBD Banten, di wilayah Kabupaten Tangerang ada wilayah Paku Aji, Sepatan, Pasar Kemis, Teluk Naga, Babakan Asem yang terendam banjir dengan rata-rata ketinggian 50 centimeter.
Kabupaten Serang seperti keluraha Kasemen, Margaluyu, Sentul, dengan ketinggian rata-rata 40 centimeter dan merendam 53 kepala keluarga. Sedangkan di Carenang merendam 20 hektar lahan sawah yang usia tanamnya baru 1 bulan.
"Secara umum kebencanaan di Banten keliahatnnya tidak terjadi eskalasi yang tinggi. Menyebabkan bencana banjir dan longsor tidak tinggi," terangnya.
Daerah rawan banjir di wilayah Banten seperti di Kabupaten Serang sebanyak 21 kecamatan, Kota Serang 4, Kota Tangsel 5, Kabupaten Tangerang 22, Kota Tangerang 13, Kabupaten Lebak 16 kecamatan, Kabupaten Pandeglang 21, dan Kota Cilegon 7 kecamatan.
Sedangkan bencana longsor di Kota Cilegon 2 Kecamatan; Kecamatan Pulomerak dan Purwakarta.
Kabupaten Serang 2 kecamatan; Bojonegara dan Cikeusal.
Kabupaten Lebak 24 kecamatan, seperti; Cipanas, Muncang, Cibeber, dan Bayah. Kabupaten Pandeglang terdapat 3 kecamatan; Kecamatan Pndeglang, Cadasari, dan Mandalawangi.
Kabupaten Serang 2 kecamatan; Bojonegara dan Cikeusal.
Kabupaten Lebak 24 kecamatan, seperti; Cipanas, Muncang, Cibeber, dan Bayah. Kabupaten Pandeglang terdapat 3 kecamatan; Kecamatan Pndeglang, Cadasari, dan Mandalawangi.
"Lebih di tentukan struktur tanah, secara umum Lebak-Pandeglang memiliki kapasitas tanah nya labil. Mengapa sekarang teridentifikasi rawan longsor bertambah, karena memang beberapa wilayah hutan sedang dilakukan penggantian tanaman," jelasnya.
Menurut mantan kepala Satpol PP Provinsi Banten ini, curah hujan di prediksi meningkat hingga akhir februari. Sehingga, wilayah Banten selatan sangat rawan bencana banjir dan tanah longsor. Hujan yang deras membuat air tak tertampung dengan baik ke dalam tanah, sehingga mengakibatkan pergerakan tanah.
"BPBD kabupaten kota dalam posisi siaga, bahkan sudah mendirikan tenda," tegasnya.