JAKARTA- bantencom - Kepala BNPB telah memerintahkan tim reaksi cepat penanggulangan bencana untuk melakukan kaji cepat dampak kerusakan akibat gempa bumi 6,2 SR di Aceh. Malam ini pukul 21.00 Wib dengan menggunakan pesawat khusus Susie Air akan berangkat ke Aceh. Tim terdiri dari BNPB, SRC PB (Satuan Reksi Cepat Penanggulangan Bencana), Kementerin Sosial, Kementerian PU dan Kementerian Kesehatan.
BNPB terus melakukan koordinasi dengan BPBA untuk melakukan penanganan darurat. Beberapa daerah yang parah mengalami kerusakan adalah di Kabupten Bener Meriah dan Aceh Tengah.
Data sementara dari BPBA Bener Meriah dilaporkan 1 orang meninggal, puluhan orang luka, 22 rumah rusak berat dan 2 masjid rusak berat di daerah Cekal dan Sumber Jaya. Dilaporkan beberapa ruas jalan retak dan tertimbun longsor.
Sedangkan BPBA Aceh Tengah, melaporkan terdapat 1 orang anak meninggal dunia, 140 orang luka-luka dan dibawa ke rumah sakit, 300 unit rumah rusak berat/ringan, 1 ruas jalan terputus di Km 92 Takengon, Kec Kebayakan, Kp Muliye. Korban meninggal karena tertimbun rumah yang runtuh di desa Bah, Belang Mancung, Kec Ketol, Kab Aceh Tengah.
Pendataan masih dilakukan. BPBA bersama TNI, Polri, Tagana, PMI, relawan dan masyarakat melakukan penanganan darurat. Upaya pencarian dan penyelamatan korban terus dilakukan.
Korban gempa 6,2 SR yang terjadi pada Selasa (2/7) pukul 14.37 Wib
terus bertambah. Kerusakan terparah terjadi di Kab. Bener Meriah dan
Kab. Aceh Tengah.
Laporan sementara di Kab. Bener Meriah jumlah korban 5 orang
meninggal dunia, 2 orang hilang, dan 70 orang luka-luka. Puluhan rumah
mengalami rusak berat. Masyarakat mengungsi di 5 titik pengungsian,
yaitu Kampung Kolemparacanis, Kampung Kecal, Kampung Lampahan, Kampung
Bandar Lampahan, dan Kampung Surajadi. Jumlah rumah dan bangunan yang
rusak masih dilakukan pendataan.
BPBD Bener Meriah bersama TNI, Polri, Satpol PP, dan PMI masih
mencari korban yang hilang dan upaya penyelamatan. Posko tanggap darurat
telah didirikan. PMI dan Dinas Kesehatan telah melakukan layanan
pengobatan. Kebutuhan mendesak adalah alat berat, sembako, pakaian,
peralatan dapur dan makanan. Masyarakat belum kembali ke rumah karena
rumahnya roboh, rusak dan ketakutan akan gempa susulan.
Sedangkan di Aceh Tengah terdapat 1 orang meninggal dunia, 140
orang luka-luka, 300 unit rumah rusak, 1 ruas jalan terputus di Km 92
Takengon, Kp Muliye, Kec. Kebayakan. Pendataan masih terus dilakukan.
Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB
BNPB Kirim Reaksi Cepat Ke Aceh
Diposkan oleh Edi Santosa On 7/02/2013 09:13:00 PM with No comments
Related Post
Salahgunakan Izin Tinggal, 32 PSK Asing Terancam 5 Tahun Penjara jakarta,Bantencom - irektorat Jenderal imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) mengaman ...
Ganda Campuran Indonesia Berhasil Menjuarai All England 2016 BIRMINGHAM, bantencom - Pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto merupakan satu-satunya wakil Indonesia yang berhasil m ...
Jokowi Sahkan 22 Oktober Sebagai Hari Santri Nasional Jakarta, bantencom - Pemerintah akhirnya menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Penetapan tersebut berdasarka ...
Ketua Koperasi Tirtaniaga Pantura Bungkam Serang, bantencom - Terkait belum diberikannya izin pertambangan pasir laut kepada pengelola Koperasi Tirta Niaga Pantura yang dila ...
Banjir Dan Longsor Ambon. 8 Meninggal, 5 Hilang Dan Puluhan Rumah Rusak AMBON - bantencom- Di saat upaya penanganan tanggap darurat banjir bandang Way Ela di Maluku Tengah yang jebol pada Kamis (25/7), pa ...