"Tender belum di tender, BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol) dengan bina marga sedang melakukan studi dengan pemrakarsa. Kita juga sedang mempelajari bagaimana tender nya," kata angota BPJT, Bambang Eko, saat ditemui di Kabupaten Serang, Banten, Jum'at (12/02/2016).
Meski akan menjadi akses tol menuju KEK Tanjung Lesung, dirinya beralasan akses tol tersebut kurang diminati oleh para pengembang jalan.
"Apakah perlu dukungan pemerintah atau lainnya. Karena saya yakin, pihak swasta kurang berminat dengan jalan tol Serang-Panimbang," terangnya.
Selain itu, studi kelayakan pun hingga kini masih terus dilakukan agar jika menggunakan dana APBN maupun APBD, tidak memberatkan pendanaan pemerintah ataukah akan menggunakan pembiayaan lain.
"Masih di evaluasi kelayakannya. Kalau swasta murni yakin tidak ada (yang minat). Masih dalam pembahasan dengan kemenkeu," tegasnya.
Sedangkan 'penguasa' jalan tol Tangerang-Merak, PT Marga Mandala Sakti (MMS), mengaku belum mengetahui bagaimana mekanisme pembangunan jalan tol tersebut yang rencananya akan menjadi gerbong tol nya dari wilayah Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
"Serang-Panimbang belum juga di tender. Kita juga belum tahu akses tol Serang-Panimbang nanti seperti apa," kata Presiden Direktur (Presdir) PT MMS, Wiwiek D Santoso, ditempat yang sama, Jum'at (12/02/2016).
Sebelumnya sempat diberitakan bahwa pada saat peresmian KEK Tanjung Lesung tahun 2015 lalu. Presiden Jokowi meminta agar pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang sejauh 80 kilometer harus selesai dalam jangka waktu tiga tahun, atau siap dugunakan pada tahun 2018 mendatang.