Serang, bantencom – Aksi mogok nasional buruh yang menuntut pencabutan PP 78 tahun 2015 tentang pengupahan, yang dilakukan secara serempak di 22 provinsi yang meliputi 200 kabupaten/kota di Indonesia, mendapatkan dukungan dari sejumlah mahasiswa di Banten.
Seperti yang dikatakan perwakilan Banten Menggugat Untuk Indonesia Berdaulat (BMUIB), Haetami. Ia mengaku sangat mendukung aksi tersebut karena ia sendiri menilai, bahwa PP yang sudah dikeluarkan sangat merugikan kaum buruh.
"Kita mendukung penuh gerakan buruh tersebut, karena PP yang dikeluarkan Presiden Jokowi itu sangatlah merugikan buruh dan yang terjadi hanyalah politik upah murah. Itu tidak sesuai dengan janji yang telah diikrarkan Jokowi pada masa kampanye dulu," ujarnya kepada wartawan, Kamis (26/11/2015).
"PP tersebut hanya menguntungkan para pemilik modal saja. Berbagai cara dilakukan oleh pemerintah untuk pengupahan buruh yang kenaikannya tidak akan melebihi dari 10 persen," tambahnya.
Dengan kondisi ini, menurut Haetami, pihaknya akan menuntut agar pemerintah menaikan upah buruh. Pihaknya juga akan melakukan aksi nyata guna mengkritisi pemerintahan Jokowi.
"Kita akan meminta agar pemerintah menaikan upah buruh, kita pun akan terus melakukan gerakan massa yang lebih besar lagi untuk melawan rezim yang menindas dan tidak pro terhadap rakyat itu," pungkasnya.