‎RSUD Banten Kisruh Lagi, Tiga Bulan Insentif tak Dibayar, Dokter Spesialis Mogok Layani Pasien

Diposkan oleh On 3/16/2015 04:18:00 PM with No comments

Serang, bantencom - ‎Sejumlah dokter spesialis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten melakukan mogok melayani pasien, kemarin (16/3). Ditengarai selain selama tiga bulan insentif para dokter belum dibayarkan oleh pihak manajemen; aksi mogok ini juga menyusul buruknya pengolaan RSUD Banten.
   
"Pengelolaan RSUD Banten masih kacau. Buktinya, insentif para dokter selama tiga bulan belum dibayar. Bahkan, meski Sekda sudah meroformasi komposisi RSUD, untuk jasa medis saja sejauh ini manajemen tidak transparan,"ujar salah satu sumber yang enggan disebut namanya, kemarin (16/3).
   
Ia juga mengatakan, sebelum atau sesudah reformasi birokrasi kondisi RSUD Banten tak jauh berbeda dalam pengelolaannya. Bahkan ia mengaku sangat prihatin dengan dr Hendarto yang diangkat menjadi Dirut RSUD Banten untuk melakukan pembenahan, malah belakangan mengajukan pengunduran diri sebagai direktur utama.
   
"Beliau bahkan tak hanya mengajukan pengunduran diri dari RSUD Banten, pak dr Hendarto juga mengajukan untuk pensiun dini. Sebenarnya memang sudah lama, saat reformasi esselon III dan IV dan peristiwa beliau pingsan. Kabarnya memang selain karena kondisi kesehatan, juga tidak kuat dengan besarnya intervensi yang ia terima,"tuturnya.
   
Kendati begitu, ia enggan menyebut secara detil intervensi yang dimaksud dan pihak yang melakukan intervensi. Namun yang pasti, sejauh ini ada pihak yang diduga memiliki kepentingan kurang baik di RSUD Banten yang berperan hingga berakibat situasi RSUD Banten tidak berubah. "Kabarnya kelas RSUD sudah ada. Saya kira mesti dikaji, mekanisme pemerolehan kelas itu. Dan saya kira, reformasi birokrasi beberapa waktu lalu juga perlu dikaji. Lantaran ada kok dokter bermasalah ditempatkan di jabatan strategis di RSUD Banten. Dokter itulah yang diduga titipan pemilik kepentingan itu. Bahkan salah satu yang membuat dr Hendarto ‎pusing, ya karena intervensi orang ini,"tandasnya.
   
Ia juga berharap, dirinya bersama dengan dokter lainnya di RSUD Banten berharap ada perubahan yang lebih baik. Baik perbaikan manajemen RS, termasuk transparansi maupun keinginan serius pimpinan melakukan pembenahan. "Bukan pejabat titipan dengan maksud lain yang mengarah kondisi RSUD ‎sama dengan tahun sebelumnya," tandasnya seraya berharap agar Pemprov Banten segera mengangkat direktur definitif yang mengerti kondisi RSUD Banten dan memiliki visi pembenahan dan pengembangan RS.
   
Sementara terjawab sudah isu mundurnya Dirut RSUD Banten, dr Hendarto. Isu mundurnya dr Hendarto bahkan ramai saat peristiwa pingsannya tak lama setelah jelang penataan reformasi esselon III dan IV di RSUD Banten. Bahkan pingsannya dr Hendarto saat hendak menemui Plt Gubernur Rano Karno yang menurut informasi hendak mengajukan pengunduran diri kepada Rano Karno. Lantaran beberapa kali mengajukan pengunduran diri ke Sekda Kurdi Matin, namun ditolak.
     
"Iya memang hasil investigasi kami, Dirut RSUD Banten dr Hendarto‎ juga sempat mengajukan pengunduran diri ke Sekda Kurdi Matin, namun mendapat penolakan,"ujar salah satu presidium Lembaga Kajian Independen (LKI) Banten, Rijal, kemarin.‎
     
Rijal mengaku mendapat informasi dari sumber bahwa peristiwa pingsannya dr Hendarto di depan ruang Plt Rano Karno beberapa waktu lalu, saat dimana Ketua IDI Banten tersebut mau memberikan surat pengunduran dirinya.
"Alasannya karena dia tidak kuat dengan besarnya intervensi‎ dari pihak luar. Bahkan sebelumnya sempat ramai 31 nama titipan di RSUD Banten,"katanya.‎
    ‎
Sebelumnya juga perihal isu mundurnya dr Hendarto sempat ditanyakan kepada Sekda Banten, Kurdi Matin. Namun ia membantah. "Pak direktur itu punya riwayat penyakit jantung; dan yang bersangkutan kena serangan jantung ketika mengikuti kegiatan di pendopo. Sekarang sudah pulih dan masih istirahat. Sampai saat ini tidak pernah cerita mau mundur, bahkan maju terus,"kata Kurdi lagi melalui SMS.‎
   
Sementara diketahui, jabatan Dirut RSUD Banten kini diisi oleh pelaksana tugas. Tak diketahui pasti dr Hendarto secara resmi mundur dan pengisian jabatan Dirut RSUD Banten oleh pelaksana tugas. Dikabarkan Plt Dirut RSUD Banten diisi oleh asisten daerah (Asda) III, Jaka Suseno.
   
Sementara saat dimintai keterangannya, Plt Gubernur Banten, Rano Karno saat dimintai komentarnya soal aksi mogok tersebut orang nomor satu ini sempat kaget. Ia mengaku belum mengetahui informasi mogoknya dokter RSUD Banten. "Coba nanti saya cek,"kata Rano Karno singkat, kemarin. (Isk)
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »