Serang, bntencom -
Buntut gagal menemui management PT. Mexon, pengusaha Aryadi-Amin berjanji akan langsung mendatangi PT. Mowilex untuk meminta fasilitas agar bisa menyelesaikan persoalan pembayaran kontrak pihaknya dengan PT Mixon.
Perjanjian kesepakatan kerja antara pihak pengusaha, Aryadi-Amin dengan PT Maxon Prime Technologi yang mendapat pengerjaan pipanisasi dari PT. Mowilex hingga saat ini belum terselesaikan.
Selain akan meminta fasilitas ke PT Mieilex, Aryadi-Amin pun meminta tolong kepada Organisasi Masyarakat (Ormas) Laskar Pendekar Banten Sejati (LAPBAS) Kabupaten Serang untuk dapat membantu mediasi dengan pihak PT Maxon Prime Technologi.
Namun setelah belasan anggota Ormas dari DPC Lapbas Kabupaten Serang mendatangi Kantor Cabang (Subkon) PT Maxon Prime Technologi, di Kawasan Cikande Modern, untuk bertemu dengan Pilot Projek Mananger, PT Maxon Prime Technologi, Juanda tidak membuahkan hasil.
Kedatangan Aryadi bersama Amin yang disertai belasan anggota Lapbas ke Cikande Modern tidak bisa bertemu dengan pimpinan.
"Kita sudah menunggu lama, dan padahal beritikad baik. Namun, kata Satpam di PT Maxon, Pak Juanda tidak mau bertemu, dengan alasan sudah ada pengacara yang menangani," kata Hatsadi Sekjen DPC Lapbas Kabupaten Serang, di depan kantor Subkon PT Maxon, Cikande Modern, Selasa(26/10/2021).
Harsadi pun menegaskan, akan melakukan aksi besar-besar di depan PT Mowilex Indonesia, supaya dapat melakukan mediasi dengan PT Maxon.
"Sepertinya kita harus mendatangi Owner PT Maxon, yaitu PT Mowilex. Makanya, Kamis kita akan aksi besar-besaran di depan PT Mowilex," tegasnya.
Diakhir wawancara, ia mengakui, tuntutan yang diajukan adalah agar dapat melakukan pembayaran kepada pihak Aryadi-Amin sesuai dengan kontrak kerja.
"Kita hanya minta PT Maxon membayarkan hak Aryadi-Amin sesuai kontrak kerja," tutupnya seraya mengakhiri wawancara. ( Edi).