"Sebenarnya pengalangan koin ini pesan kepada Australia dan peringatan untuk siapa pun di Australia supaya tidak sembarangan bicara," kata Fadli, Ketua Paguyuban Warga Aceh di Banten.
Menurutnya, pernyataan yang sudah dilontarkan pemimpin Negeri Kanguru itu adalah preseden negatif bagi hubungan antarnegara. Pasalnya, lanjut Fadli, dalam sebuah hubungan diplomasi harus ada tata krama dan sopan santun.
"Untuk itu (dua negara) harus mempunyai tata krama dalam diplomasi. International citizenship harus tersadarkan, jangan mengaitkan bantuan kemanusiaan dengan masalah narkoba, karena pernyataan itu (Abbot) bukan hanya melecehkan Pemerintah Indonesia tapi juga rakyat Indonesia," ujarnya.
Fadli menegaskan, penggalangan dana berupa pengumpulan koin akan terus dilakukan sampai eksekusi mati terhadap dua Bali Nine dilaksanakan, juga sambil terus mendukung upaya Presiden Joko Widodo untuk menegakkan hukum.
"Penggalangan dana akan jalan terus, sampai dieksekusi tidak akan berhenti. Sudah ada barangnya, tinggal eksekusi," tuntasnya.
Penggalangan Dana untuk Australia dilakukan oleh warga Aceh bersama dengan beberpa organisasi kepemidaan, diantaranya adalah HMI dan KNPI.
(TAZ®)