Serang, bantencom - Sebanyak 12 kecamatan di Kabupaten Serang rawan terjadi banjir. Ke-12 kecamatan itu meliputi Pamarayan, Bandung, Cikeusal, Tunjungteja, Kibin, Kragilan, Cikande, Carenang, Tanara, Tirtayasa, Padarincang, dan Cinangka. Banjir itu biasanya terjadi akibat limpahan air dari Sungai Ciujung, Sungai Cidurian, dan Rawa Danau.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang, Hulaeli Asyikin mengatakan, pihaknya mulai melakukan persiapan menghadapi banjir di Kabupaten Serang. Diantaranya, persiapan peralatan dan personel penanganan banjir. "Kita sudah lakukan rapat koordinasi dengan instansi lain, meminta kesiapan masing-masing dan menggalakan piket," katanya.
Menurut Hulaeli, peralatan yang mulai disiapkan diantaranya perahu karet, tenda, genset, dan water treatment (penjernih air). "Kami juga persiapkan posko (pos komando) dan tempat evakuasinya," katanya.
Hulaeli mengatakan, sejauh ini peralatan yang dimilikinya memang belum lengkap. Akan tetapi, kekurangan itu bisa dilengkapi dengan peralatan dari instansi lain. "Kami berkoordinasi dengan BPBD Provinsi, Dinsos, TNI dan Brimob. Kalau ada kejadian, turun semua," katanya.
Sementara itu Kepala UPTD Bendung Pamarayan Hermanto mengatakan, kondisi air Sungai Ciujung di Bendung Pamarayan masih normal. Debitnya 188 meter kubik per detik. "Ini masih normal, karena batas normal 0-750 meter kubik per detik. Kita akan siaga banjir ketika debit sudah mencapai 750 meter kubik per detik," ujarnya.
Pihaknya, kata Hermanto, terus berkoordinasi dengan pihak pemantauan debit di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. Itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadi banjir kiriman dari sana.
"Sempat naik debitnya, 339 meter kubik per detik. Pintu bendung kami buka empat dengan bukaan pintu 1 dan 2, 120 sentimeter, dan bukaan pintu 3, 90 sentimeter. Namun sekarang sudah normal lagi" ujarnya.
bantencom "civil journalism for indonesia chanel"