Pengakuan Tim Yusuf mansyur tentang dana umat di bisnis investasi

Diposkan oleh On 7/31/2013 01:33:00 AM with No comments

jakarta,bantencom- persoalan bisnis investasi dana umat yang diberi nama PatunganUsaha yang dikelola Yusuf Mansur memasuki babak baru. Sesuai janjinya, Yusuf Mansur mengutus timnya menyambangi kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jalan Juanda, Jakarta Pusat, kemarin.
Tim yang ketuai oleh Aries Mufti ini bermaksud melakukan konsultasi dan konsolidasi usaha patungan dana umat. Tim bentukan Yusuf Mansur ini bakal mengebut legalisasi bisnis investasi PatunganUsaha setelah libur Idul Fitri. Untuk mendukung itu, tim juga akan dilengkapi oleh konsultan bersertifikat, akuntan dan notaris.
"Segera setelah tiga pihak tadi kita bentuk dan berkas kita sudah komplit," ucap Ketua Tim Aries Mufti, seusai bertemu Otoritas Jasa Keuangan (OJK), di Jakarta, Senin (29/7).
Aries yang juga Wakil Ketua Dewan Pakar Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yakin proses legalisasi bisnis investasi Yusuf Mansur bisa rampung dalam waktu cepat. Ini lantaran, Yusuf Mansur memiliki tim kecil yang sudah berpengalaman mengurusi hal sejenis.
Aries menggelar pertemuan dengan dengan Direktur Pasar Modal OJK Sugianto selama 3,5 jam. Seusai pertemuan, Aries menyatakan akan menyiapkan segala persyaratan dan mengikuti segala peraturan otoritas terkait guna melegalkan bisnis investasi Yusuf Mansur.
"Semua persyaratan akan kami siapkan, kita akan ikuti aturannya," katanya.
Namun Aries enggan membeberkan persyaratan apa saja yang akan disiapkannya. "Pertemuan konsultasi dengan OJK intinya nanti usaha penggalangan dana untuk umat Yusuf Mansur ini legal," ucap Aries.
Usai pertemuan dengan OJK, tim ini sempat membeberkan beberapa hal terkait bisnis investasi PatunganUsaha yang dikelola Yusuf Mansur. Apa saja pengakuan Aries soal bisnis sang ustaz? bantencom mencoba merangkumnya.

Awal mula bisnis dana patungan umat

Ketua tim Yusuf Mansur Aries Mufti sempat menceritakan latar belakang berdirinya usaha ini oleh Yusuf Mansur. Aries menuturkan, Yusuf Mansur membuat usaha ini karena percaya Indonesia akan menjadi negara adi daya. Namun demikian, kekayaan di Indonesia hanya bergulir pada orang yang sama.
"Programnya karena melihat Indonesia ini luar biasa, kaya. Beliau percaya Indonesia akan menjadi negara adi daya," katanya.
Dalam catatan Yusuf Mansur, Indonesia saat ini semakin kaya namun masyarakat pribumi selalu terpinggirkan. Menurut Aries, Yusuf Mansur yang merupakan orang Betawi merasakan bagaimana tergusur dari rumah sendiri.
"Namun catatan Yusuf Mansur yang merupakan orang Betawi, propertinya selalu terpinggirkan. Jangan sampai yang beredar di sekelompok tertentu saja," katanya.
Dengan kondisi seperti ini, ustaz kondang tersebut berniat untuk mengumpulkan dana umat yang kecil-kecil yang kemudian dikembangkan dan dimanfaatkan sendiri oleh umat tersebut.
"Yang kecil-kecil dikumpulkan dari umat, oleh umat untuk umat. Kalau umat nanti bagus mereka bisa berzakat, jangan disedekahin terus," tambahnya.

Dana tidak akan dibekukan

Ketua Tim Aries Mufti menuturkan, dana yang sudah masuk saat ini tidak akan dibekukan meski untuk sementara bisnis investasi ini dihentikan. Pihaknya akan melengkapi syarat investasi seusai Idul Fitri. "Dana yang sudah masuk tidak dibekukan. Kita lengkapi, setelah hari raya berkas-berkas kita akan lengkapi," ujar Aries saat ditemui di kantor OJK, Jakarta, Senin (29/7).
Dia berjanji, bakal tetap menjalankan pengelolaan dana umat dengan baik. "Setelah konsolidasi nanti kita jelaskan. Yang pasti kita semua pasti amanah kita comply dengan aturan yang ada. Nanti akan kami sampaikan," ucap Aries.

Dana dari hamba Allah

Ketua tim Yusuf Mansur yang juga Wakil Ketua Dewan Pakar Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Arief Mufti mengatakan, mayoritas karakter dana umat yang dikumpulkan Yusuf Mansur tidak memberikan namanya.
Menurutnya, hal ini membuktikan umat yang telah menyerahkan dananya tidak mengharapkan apa-apa dari ustaz kondang tersebut. "Karakter dari data yang masuk banyak dari Hamba Allah. Niat mereka itu sebagian besar mungkin karena bulan baik. Niat mereka infak, wakaf, beramal," katanya.

Ambisi jadi perusahaan publik

Aries Mufti menuturkan, pengurusan izin PatunganUsaha tidaklah rumit. Sebab, sudah banyak perusahaan seperti ini sebelumnya. Selain itu Aries juga mengaku telah berpengalaman dalam mengurus legalitas bisnis.
"Saya diminta dan akan membuat seperti Muamalat, Republika dan Menara Graha 165. Dulu saya terlibat dalam Muamalat, Republika itu," ucapnya ketika ditemui di Gedung OJK, Jakarta, Senin (29/7).
Dengan kata lain, usaha ini nantinya akan resmi menjadi perusahaan publik seperti Muamalat. Hal ini dilakukan karena dana kelolaan Yusuf Mansur yang cukup besar yang disebut-sebut mencapai Rp 20 miliar.
"Ustaz Yusuf Mansur itu guru saya, dan ini akan seperti yang biasa saya lakukan di Muamalat tadi itu. Dulu Bank Muamalat sekarang sudah jadi perusahaan publik," katanya.
 Keuntungan untuk akhirat
Yusuf Mansur sepertinya tidak ingin menghentikan usaha dana patungan umat ini. Yusuf Mansur telah membuat tim untuk mengurus legalitas usaha. Tentu publik bertanya, berapa besar keuntungan yang dinikmati Yusuf Mansur dari usaha ini?
"Keuntungan apa? ini untuk akhirat, keuntungannya untuk akhirat," ucap ketua tim investasi Yusuf Mansur, Aries Mufti ketika ditemui di Gedung OJK, Senin (29/7).
Aries tidak enggan berkomentar lebih jauh mengenai keuntungan yang diperoleh Yusuf Mansur. Saat ini dia hanya akan berusaha melengkapi persyaratan untuk melegalkan usaha dana patungan umat ujarnya kepada bantencom.<MK>

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p