Bantencom - Indo Barometer merilis hasil survei elektabilitas dua pasangan yang bertarung di Pilgub Banten 2017. Hasilnya, pasangan nomor urut 2 mengungguli pasangan nomor urut 1.
Survei Indo Barometer digelar di 8 kabupaten/kota di Provinsi Banten. Waktu pengumpulan data 24-28 Januari 2017. Jumlah sampel survei ini 800 responden, dengan rincian 10% sampel dari Pandeglang, 11,3% dari Lebak, 27,5% Tangerang, 12,5% Serang, 17,5% Kota Tangerang, 3,8% Kota Cilegon, 5% Kota Serang, dan 12,5% Kota Tangerang Selatan.
Margin of error survei ini plus minus 3,46 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Metode pemilihan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling. Sampel adalah warga Banten yang sudah memiliki hak pilih. Teknik pengumpulan data adalah wawancara tatap muka dengan kuesioner.
Hasilnya, elektabilitas pasangan nomor urut 1 Wahidin Halim (WH)-Andika Hazrumy tertinggal dari pasangan nomor urut 2 Rano Karno-Embay Mulya. WH-Andika memiliki elektabilitas 35 persen, sedangkan Rano-Embay 42,5 persen. Ada 7,8 persen responden yang merahasiakan jawabannya, 11,6 persen mengaku belum memutuskan, dan 3,1 persen menjawab tidak tahu.
Survei Indo Barometer juga merekam data pengetahuan sampel soal WH-Andika dan Rano-Embay. WH dikenal sebagai mantan wali kota Tangerang, cagub Banten, sosok yang berwibawa dan tegas. Andika dikenal sebagai putra mantan Gubernur Banten Ratu Atut, cawagub, intelek, muda, dan ganteng. Sedangkan Rano dikenal sebagai Gubernur Banten saat ini dan seorang artis. Embay Mulya dikenal sebagai cawagub dan tokoh masyarakat.
Untuk cawagub, Indo Barometer juga merekam soal suka dan ketidaksukaan responden. Andika disukai karena tercitrakan pintar, muda dan ganteng. Namun tidak disukai karena putra Ratu Atut. Sementara Embay disukai karena tercitrakan alim dan berwibawa. Namun tak disukai karena kurang dikenal.
Menanggapi hasil survei ini, Ketua Timses WH-Andika, Ebi Jauhari, tak berkecil hati. Ebi mengatakan pasangan WH-Andika juga punya survei sendiri, dan hasilnya positif untuk pasangan nomor urut 1 itu.
"Ya kan setiap pasangan punya surveyor sendiri ya. Ya biar dari manapun, kita juga punya dari, LSI dari yang lain. Kita, hasil survei di kita malah naik terus," ujar Ebi.
Ebi juga mengatakan tim WH-Andika berusaha maksimal untuk memenangkan pertarungan. Upaya untuk meningkatkan elektabilitas juga tak kendur sama sekali.
"Kita juga menghadiri undangan-undangan. Karena ada beberapa tokoh kita yang mengadakan pengajian doa zikir, ini juga atas inisiatif mereka kita akan datang. Kita menyatukan perangkat itu," ujar Ebi. (BC2)
Survei Indo Barometer digelar di 8 kabupaten/kota di Provinsi Banten. Waktu pengumpulan data 24-28 Januari 2017. Jumlah sampel survei ini 800 responden, dengan rincian 10% sampel dari Pandeglang, 11,3% dari Lebak, 27,5% Tangerang, 12,5% Serang, 17,5% Kota Tangerang, 3,8% Kota Cilegon, 5% Kota Serang, dan 12,5% Kota Tangerang Selatan.
Margin of error survei ini plus minus 3,46 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Metode pemilihan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling. Sampel adalah warga Banten yang sudah memiliki hak pilih. Teknik pengumpulan data adalah wawancara tatap muka dengan kuesioner.
Hasilnya, elektabilitas pasangan nomor urut 1 Wahidin Halim (WH)-Andika Hazrumy tertinggal dari pasangan nomor urut 2 Rano Karno-Embay Mulya. WH-Andika memiliki elektabilitas 35 persen, sedangkan Rano-Embay 42,5 persen. Ada 7,8 persen responden yang merahasiakan jawabannya, 11,6 persen mengaku belum memutuskan, dan 3,1 persen menjawab tidak tahu.
Survei Indo Barometer juga merekam data pengetahuan sampel soal WH-Andika dan Rano-Embay. WH dikenal sebagai mantan wali kota Tangerang, cagub Banten, sosok yang berwibawa dan tegas. Andika dikenal sebagai putra mantan Gubernur Banten Ratu Atut, cawagub, intelek, muda, dan ganteng. Sedangkan Rano dikenal sebagai Gubernur Banten saat ini dan seorang artis. Embay Mulya dikenal sebagai cawagub dan tokoh masyarakat.
Untuk cawagub, Indo Barometer juga merekam soal suka dan ketidaksukaan responden. Andika disukai karena tercitrakan pintar, muda dan ganteng. Namun tidak disukai karena putra Ratu Atut. Sementara Embay disukai karena tercitrakan alim dan berwibawa. Namun tak disukai karena kurang dikenal.
Menanggapi hasil survei ini, Ketua Timses WH-Andika, Ebi Jauhari, tak berkecil hati. Ebi mengatakan pasangan WH-Andika juga punya survei sendiri, dan hasilnya positif untuk pasangan nomor urut 1 itu.
"Ya kan setiap pasangan punya surveyor sendiri ya. Ya biar dari manapun, kita juga punya dari, LSI dari yang lain. Kita, hasil survei di kita malah naik terus," ujar Ebi.
Ebi juga mengatakan tim WH-Andika berusaha maksimal untuk memenangkan pertarungan. Upaya untuk meningkatkan elektabilitas juga tak kendur sama sekali.
"Kita juga menghadiri undangan-undangan. Karena ada beberapa tokoh kita yang mengadakan pengajian doa zikir, ini juga atas inisiatif mereka kita akan datang. Kita menyatukan perangkat itu," ujar Ebi. (BC2)