Serang, bantencom - Dialog publik Nuansa Daerah Pendidikan menggelar acara dikusi bersama Komandan Distrik Militer 0203 Pandeglang dan Kontras Jum'at, 27 November 2015.
NDP dalam milad yang ke enam ini menghadirkan dua nara sumber yaitu Kodim 0203 Pandeglang yang dihadiri langsung oleh Dandim Nana Supriatna, dan nara sumber dari akrifis Mulki Ma'mun. Acara diskusi ini dihadiri oleh mahasiswa dan pelajar se Kota Serang.
Dalam diskusi tersebut membedah polemik wacana pemerintah yang akan mewajibkan seluruh warga negara untuk mengikuti program bela negara dibawah kementrian pertahanan.
Dandim Nana mengatakan bahwa Bela negara merupakan salah satu program yang sangat baik dan menjadikan seruap warga negara mempunyai jiwai ideologi pancasila dan undang-undang dasar 1945. Program bela negara adalah aalah satu upaya dalam membela mempertahankan negara dari berbagai macam ancaman dari dalam maupun dari luar.
"Bela negara ini sangat penting dilakukan karena dalam Undang-undang Dasar 1945 tercantum setiap warga negara wajib ikut serta dalam upaya mempertahankan kelangsungan negara dari ancaman luar"
Lebih lanjut Nana mengatakan bahwa kewajiban membela negara adalah mengikat dan tidak bisa ditawar-tawar lagi, sehingga tidak ada alasan bagi warga negara untuk menolaknya. Semua warga negara harus membela negara hal ini wajib dan tidak bisa ditawar-tawar lagi, karena sudah ada dalam undang'undamgnya. Kalau tidak mau mengikutinya maka silahkan keluar dari NKRI, karena mau tidak mau suka tidak suka harus diikuti" kata Nana
Sementara Undang-undang yang mengatur tentang bela negara tertuang dalam Undang-undang nomor 38 yaitu setiap warga negara wajib ikut serta dalam membela negara. Pasal 30 usaha membela negara dengan melibatkan semua komponen masyarakat. Dan pertahanan negara meliputi sumber daya manusia dan sumberdaya alam yang ada di NKRI. bagi tentara kedamaian adalah perang melawan siapapun yang akan merusak ideologi pancasila. Oleh karena itu pembelajaran tentang pembelaan negara sudah simulai sari tungkat pensisikan terendah sehingga akan tertanam untuk Membela pembanguman nasional. Cinta tanah air, kesadaran. yakin pancasila sebagai dasar negara. Rela berkorban untuk bangsa dan negara melalui Kecerdasan emosional.
Sementara itu aktifis Kontras Mulki Ma'mun mempunyai pendapat yang berbeda, menurutnya program bela negara belum tepat dilaksanalan saat ini, karena terkesan tergesa-gesa dan penfhanburan anggaran. Selain itu program bela negara ini rentan dimanfaatkan oleh penguasa saat ini untuk kepwntingan polutik semata.
"Indonesia belum tudak dalam kondisi pwrang, segingga tidak tepat jika bela negara siterapkan saat ini. Selain hanya menghamburkan uang rakyat juga rentan simangaatkan oleh penguasa untuk kepentingan pribadi dan lepentingan politiknya" katanya
Lebih lanjut Mulki menjelaska bahwa kalaupun bela negara ini harus ada, maka harus dibawah dinas pendisikan bukan dibawah Kemenhan.
"Kalau pun program bela negara ini harus silakulan, maka jangan dibawah kordinaai kementrian peetahanan, melainkan harus dibawah kementrian pendidikan" kata Mulki (Rid)