Arab Saudi, bantencom - Pahlawan devisa Indonesia yang mengadu nasib di negeri orang tidak gentar dengan arogansi tenaga kerja lain dari Negara Mesir. Hal ini dilaporkan oleh Rizal Emerson yang juga sebagai kordinator orang Indonesia. Rizal memaparkan dalam Massanger yang diterima bantencom, bahwa terjadi lagi keributan anta Warga Mesir dengan Warga Negara Indonesia di Sakan Kholidiya Madinah Saudi Arabia. Senin, 03 November 2015
Kronologi kejadian ini bermula berawal saat
jemputan pulang kerja milik warga Mesir setiap hari parkir di depan
hotel tempat orang Indonesia. rute pemberhentian dan mengangkut karyawan selalu di tempat itu, namun para karyawan yang berwarga negara Mesir minta di
antar ke depan hotel tempat tinggalnya yg berjarak sekitar 400m, Warga Mesir tersebut minta maksa supaya
diantar kesana.
"dia memaksa sopir untuk mengantarnya ke hotelnya, sedangkan kita kalo ikut mobil yang berhenti di depan
hotel mereka, semua turun tertib. kok giliran mereka gak mau
tertib" kata Rizal
karena permintaannya tidak dituruti, maka terjadilah adu mulut antar warga mesir dan TKI. Setelah terjadi perang mulut ahirnya timbul emosi antara mesir
dan sopir yang berkewarga negaraan Indonesia. Tidak terima sopir dimarahi, dan diajak ribut oleh orang Mesir, ahirnya orang Indonesia ikut
bela sopir. orang Mesir begitu turun dari dalam bus
jemputan mereka lebih brutal, lebih arogan dengan segera mencari alat buat
menyerang diantaranya batu, kayu, besi, buat mukulin sopir tersebut. beruntung
cepat di ketahui oleh TKI lainnya. Karena ada rasa nasionalisme, semua orang Indonesia kompak turun buat membela teman yang
mau dipukul.
"sopir dimarahi, dan diajak ribut oleh orang Mesir, ahirnya orang Indonesia ikut
bela sopir. orang Mesir begitu turun dari dalam bus
jemputan mereka lebih brutal, lebih arogan dengan segera mencari alat buat
menyerang diantaranya batu, kayu, besi, buat mukulin orang Indonesia (sopir). beruntung
cepat di ketahui, semua orang Indonesia (TKI) kompak turun buat membela teman yang
mau dipukul" jelasnya
Ahirnya terjadi keributan perang hujan
batu, kayu ama besi yang berlangsung selama lima menit. beruntung tidak ada korban dalam peristiwa tersebut. kemudian datang petugas kepolisian untuk melerai keributan. Merasa tidak bersalah dan siap bertanggung jawab, TKI yang terlibat keributan tersebut tidak lari.
lebih lanjut Rizal mengatakan bahwa suasana semakin mencekam saat terdengar suara letusan senjata api dari polisi karena pihak kepolisian hanya menangkap TKI sementara yang menjadi biang keributannya tidak ditangkap.
"kita masih dgn kekompakannya, gak
ada yang pergi dan gak takut ama polisi, namun sayang polisi malah
mau menangkap orang Indonesia tidak menangkap orang Mesir yang menjadi penyebab keributan. Melihat ada TKI yang di
tangkap, ahirnya terjadi ribut mulut ama polisi, sampai keluar letusan
senjata api. Suasana semakin mencekam orang Indo bukan takut tapi malah
menjadi sambil berkata allah huakbar jihad pisabilillillah...saya
sendiri yg jadi jubirnya bilang ke polisi. Jangan ada yang menangkap orang
indo,yang harus di tangkap itu org Mesir. Kalo sampe ada yang di tangkap
maka kita semua +-1500 orang Indo akan lebih brutal lagi" lanjut Rizal
setelah
berunding dgn komandan polisi, ahirnya ada kesepakatan mereka akan
menangkap pelaku pertama dari Mesir, dan meminta TKI
bubar. Permintaan komandan polisi tidak langsung diindahkan sebelum memastikan warga Mesir ditangkap. Akhirnya Petugas keamanan setempat menangkap tiga orang warga mesir dan dua warga Indonesia. Dua Warga Negara Indonesia yang ditangkap tersebut Sopir (Belum diketahui identitasnya) dan Mohadis sebagai jaminan.
"saya jawab kita akan bubar kalo orang mesirnya kita lihat uda bener
di tangkap, ahirnya bubar 3 Mesir diamankan 1sopir Indo sebagai
saksi,1 Mohandis sebagai jaminan" dalam tulisan terakhirnya.(Riz/Rid)
Jiwa Nasionalisme TKI di Arab Saudi Melawan Arogansi Pekerja Asal Mesir
Diposkan oleh Ridwan Salba On 11/04/2015 06:06:00 PM with No comments
Related Post
Kesenian Daerah Selalu Hadir Disetiap Tempat Wisata Melaka Melaka, bantencom - Kesenian budaya daerah selalu ditampilkan disetiap tempat-tempat rekreasi di negeri Melaka, Malaysia. Stand khus ...
Deden Benarkan Rano Karno Sakit Serang, bantencom - Kabar tentang Rano dirawat di rumah sakit itu awalnya berdasarkan informasi dari seorang warga, Yanti (32 tahun ...
Kodim 0602/Serang, Membuat 1000 Polybag Untuk Budidaya Cabai Serang, bantencom - Ditengah penyebaran Covid-19, guna tercukupinya kebutuhan di bidang swasembada pangan. Kodim 0602/Serang melaksana ...
Haiyan Tidak Lewat Indonesia MANILA, (PRLM), bantencom - Musibah atau bencana alam akibat badai Haiyan yang melanda negara tetangga Filipina, banyak ...
Atasi Krisis Pangan Ditengah Covid-19, Koramil 0215/Baros Budidayakan LeleSerang, bantencom - Dalam rangka mengatasi krisis pangan ditengah penyebaran Covid-19, khususnya di wilayah Kodim 0602/Serang, Koramil ...