Amerika, bantencom - Lucas Oil Stadium memang tujuan utama GSB untuk bertanding karena memang disitu lah puncak dari kompetisi DCI. Sejak di Michigan City GSB mendapat kepastian lolos dan bisa bermain di Stadium markas club NFL Indianapolis Colt itu, suasana hati para pemain GSB memang terlihat lebih tenang.Medali Perak untuk kelas international sudah di tangan, sekarang saatnya untuk bermain dengan penampilan terbaik di Lucas Oil, dan menjadi tonggak sejarah bagi dunia marching band Indonesia.Seperti biasa, CEO DCI Dan Acheson dan juga ditemani petinggi DCI lain seperti John DeNovi, selalu mendampingi GSB. Di Lucas Stadium yang super besar itu, keduanya begitu antusias mendampingi tim GSB mulai dari kedatangan ke stadium hingga sore hari saat tim GSB menuju bus untuk pulang ke North Indianapolis tempat menginap.Selain itu, kedatangan Konsulat Jendral RI untuk Chicago Andriana Supandy juga sedikit banyak memberikan support bagi GSB yang hendak bertanding di Lucas Stadium. Bersama dengan Walikota Indianapolis Mayor Ballerd, dan Ketua Kontingen Opar Sochari, juga Wakil Ketua DPRD Banten SM Hartono, Konjen mendapat tempat di VVIP untuk menonton pertandingan.Maka, 11,5 menit yang paling ditunggu oleh insan marching band seluruh Indonesia pun dimulai. Tim GSB yang mempersembahkan paket pertunjukan berjudul Sound of Surosowan itu pun mulai dari awal sudah memukau penonton dengan sajian musik bernuansa etnik.Dan benar saja, saat alunan nada harmonik pentatonik yang buat publik Amerika mungkin terdengar agak asing itu mulai menderu cepat, lalu kemudian mengayun pelan ditabuhi kendang yang mengiringi alunan suling, memang telah membuat beberapa part musik menjadi penuh tepuk tangan riuh.soal kemampuan musik anak-anak berumur belasan tahun asal Banten pada masing-masing caption, memang sudah tidak perlu diragukan lagi. Saya yang bertahun-tahun memperhatikan mereka berproses, melihat malam ini mereka tampil sangat fokus dan total.Terbayar sudah cucuran keringat dan mungkin air mata saat menjalani latihan selama satu setengah tahun. Ada ribuan omelan pelatih, saat harus menghapal ribuan notasi dan juga ribuan gerak untuk membentuk konfigurasi yang begitu indah. Kini, terbayar dengan mereka berwajah tenang, berdiri di tengah lapangan futball tempat lahirnya kompetisi DCI.Tempat yang menjadi tujuan para pemain marching band di seluruh dunia. Saya mendengar cerita bahwa Pak Konjen begitu terharu melihat penampilan GSB. Maka saat sudah berada di luar stadium, saya dan rekan jurnalis lain termasuk dari Voice of Amerika (VOA) Bahasa Indonesia, mewawancarai Pak Konjen yang terlihat masih saja terpukau."Ini sangat membanggakan. Belum pernah terjadi sebelumnya, tim marching band Indonesia tampil di Lucas Oil. Ini catatan sejarah. Saya sangat terharu dan sangat merasa bangga terhadap GSB. Mereka bukan saja mengharumkan nama Banten, tapi juga mengharumkan nama Indonesia," kata Pak Konjen.Diceritakan Pak Konjen, rencana kehadiran GSB ke Michigan memang sudah diketahui oleh Mayor Ballerd, Walikota Indianapolis. "Mayor Ballerd bercerota ke saya bahwa dirinya berharap betul GSB bisa lolos ke Lucas Oil," kata Konjen Andriana.Kalimat dan kata yang tersusun rapi sekalipun tidak akan mampu menggambarkan betapa anak-anak GSB telah tampil memukau publik Amerika di Lucas Oil itu. Saya berpikir agar tim DCI cepat meng-upload penampilan penuh show GSB di youtube, agar publik di Indonesia dan tentu saja Banten, bisa juga melihat hasil kerja keras anak-anak Banten.Pun wajah ceria dan lega dari seluruh pemain GSB yang terpancar usai pertandingan di Lucas Oil pun telah memberi tanda bahwa semuanya baik-baik saja. Mereka telah membuktikan diri menjadi wakil dari Provinsi di Indonesia yang sudah menempuh perjalanan puluhan ribu kilometer dan memberikan yang terbaik untuk Banten dan juga bangsa Indonesia.Mereka, anak-anak muda Banten, calon penerus Banten yang telah terbukti tangguh. Tanpa mengeluh jauh dari orang tua, tabah terus menempa diri dalam dunia kreatifitas yang disebut oleh Konjen Andriana sebagai karya berkelas dunia. Mereka, anak-anak yang saat sebagian besar mungkin tengah bermain, mereka menghabiskan waktu di sekitar Pendopo Lama Gubernur Banten, menempa diri menjadi musisi dan atlet berkelas dunia.Setidaknya pengumuman terakhir dari DCI membuktikan bahwa Gita Surosowan Banten Drum and Bugle Corps berada di ranking 32 World Class versi DCI. Ini, akan menjadi inspirasi bagi drum corps lain di Indonesia atau mungkin juga dunia. Ini kisah unit drum corps yang berangkat dari kota kecil di ujung dunia, mencoba untuk menembus dominasi Amerika Serikat. Sebuah mimpi yang mungkin akan terwujud lama sekali. Yang GSB lakukan saat ini, memang menjadi pembuka pintu dan setidaknya membuktikan bahwa kompetisi DCI memang sangat tinggi standarnya, tapi GSB sudah mampu menginjak rumputnya dan menorehkan sejarah.