Serang, bantencom - Keputusan menaikan tarif tiket penyeberangan di tiga pelabuhan membuat beberapa warga kecewa. Apapun dalihnya menaiksn harga tiket hingga seratus persen itu sudah kelewat batas.
Hal ini terlontar dari beberapa wsrga yang kaget mendengar rencana ASDP akan menaikan harga tiket hingga seratus persen tersebut.
Fahmi warga Lampung yang sudah lama menetap di Serang mengatakan bahwa harga tiket semahal itu sama saja melarang orang miskin untuk mudik
"Rencana kenaikan harga tiket hingga seratus persen pada malam hari itu sangat memberatkan bagi kita yang hanya sebagai buruh pabrik apalagi saya berencana mudik bersama enam orang anggota keluarga. Jadi sangat berat bagi saya" katanya
Lebih lanjut Fahmi mengatakan bahwa dirinya lebih senang mudik pada malam hari karena menghindari cuaca panas jika harus berangkat pada siang hari.
"Saya lebih memilih berangkat malm hari untuk menghindari cuaca yang panas. Walau pun antri berdesak-desakan kalau malam hari gak apa-apa" katanya lagi
Seperti diberitakan sebelumnya, PT. ASDP akan memberlakukan tarif khusus selama arus mudik yang hanya berlaku pada malam hari saja.
Dimana para pemudik di malam hari diharuskan membeli tiket dua kali lipat lebih mahal jika menyebrang pada siang hari.
Tarif yang akan mengalami kenaikan sebesar 100 persen adalah sepeda motor dari harga tiket Rp 49 ribu menjadi Rp 98 ribu dan roda empat dari Rp 347 ribu menjadi Rp 694 ribu.
Tarif tersebut akan berlaku untuk tiga pelabuhan, yakni Pelabuhan Merak, Pelabuhan Ketapang, dan Pelabuhan Gilimanuk.
"Ini option dari kita (PT.ASDP). Karena pada umumnya masyarakat kita akan membeli berapapun rasa nyaman itu. Tujuannya untuk mendidik para pemudik," tegasnya. (rid)