Serang, bantencom - Banten memiliki angka tingkat pengangguran terbuka yang tinggi secara nasional, yaitu 7,15 juta orang atau 5,7% dari total angkatan kerja. Hal ini terjadi karena kompetensi yang dimiliki oleh sumber daya manusia di Banten masih rendah.
Mengatasi hal tersebut, Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Banten berencana membangun Techno Park Edukasi sebagai implementasi program teaching factory yang mengintegrasikan teori dengan praktek dan bahkan langsung diasistensi oleh perusahaan.
"Kami bersama PT Banten Global Edukasi (BGE) membangun Techno Park Edukasi yang lebih mengedepankan praktek berdasarkan teori yang didapat para siswa SMK di sekolahnya masing-masing," ungkap Engkos Kosasih, Kepala Dindik Banten di kantornya di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, Rabu (4/3/2015).
Teaching factory sendiri adalah konsep pendekatan pembelajaran yang terarah kepada pembekalan peserta didik dan peserta latih untuj mendapatkan keterampilan utama melalui aktivitas sesuai dengan standar industri. Atau dengan kata lain konsep pembelajaran berbasis produksi.
"Ada beberapa SMK yang akan menjadi pilot project program ini. SMKN 2 Pandeglang di bidang pertanian terutama hand tractor, SMKN 2 Kota Serang di bidang perikanan terutama mesin tempel perahu, dan SMKN 1 Cilegon di bidang tooling atau perkakas," papar Engkos.
Sementara itu, Ricky Tampinongkol, Direktur PT BGE mengatakan bahwa pihaknya akan serius menggarap program ini untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
"Sesuai dengan arahan dari Pak Gubernur, kami sangat serius menangani program Techno Park Edukasi ini untuk mempersiapkan MEA bagi generasi mendatang di Banten," tegasnya.