Pengungsi Banjir Mulai Terserang Berbagai Penyakit

Diposkan oleh On 2/14/2015 06:30:00 PM with No comments

Tangerang, bantencom - Sepekan sudah banjir merendam perumahan warga di wilayah Tangerang. Karena lamanya banjir tersebut, para pengungsi pun mulai diserang berbagai macam penyakit seperti diare, demam, gatal-gatal, hingga infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
"Saat ini, kami sudah memberikan obat untuk penanganan penyakit para korban, seperti vitamin dan salep," kata Kepala Dinas Kesahatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, Naniek Isnaini, Sabtu (14/02/2015).
Naniek pun meminta agar para pengungsi bekerjasama dengan Dinkes untuk menjaga kesehatan. Dikarenakan, pada saat banjir, berbagai macam penyakit mudah menular dari air yang kotor.
Para pengungsi pun diminta mencuci tangannya terlebih dahulu jika ingin makan atau minum untuk mengurangi penyebaran penyakit, "Pengungsi harus menjaga kebersihan. Karena, makan-makanan yang tercemar air banjir. Pengungsi harus menggunakan air bersih untuk mencuci tangan sebelum makan," tegasnya.
Sedangkan di Kecamatan Priuk, Kota Tangerang sendiri, anak-anak mulai diserang penyakit kulit, demam dan diaer.
"Saya kerasa kram di lengan," kata Habibah, korban banjir warga Perumahan Periuk Damai, Sabtu, (14/02/2015).
Warga lainnya, Nurul, membawa anak nya ke posko kesehatan untuk memeriksakan anak nya yang masih kecil dikarenakan selalu menangis dan mengalami demam, "Dari kemarin anak saya nangis terus. Makanya saya bawa untuk cek kesehatan kesini," kata warga dari perumahan Total Persada ini, Sabtu (14/02/2015).
Banjir yang merendam perumahan Periuk Damai dan Total Persada di Kecamatan Periuk, Kota Tangerang kini masih setinggi dua meter.
Penderitaan korban banjir pun masih dirasakan oleh warga Desa Pasilian, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang. Dimana, 709 Kepala Keluarga (KK) masih bertahan di pengungsian, seperti di Masjid dan Majelis Tak'lim di desa setempat.
"Uudah lima hari banjir dikawasan kami belum juga surut. Malah, luapan air (sungai cimanceri) malah makin bertambah," kata Bari, warga setempat yang mengungsi di Majelis Tak'lim, Sabtu (14/02/2015).
Dirinya pun mengatakan bahwa banjir tahun ini adalah banjir terparah. Selain dikarenakan meluapnya Sungai Cimanceri, ditambah juga jebolnya tanggul sungai Cidurian, sehingga menambah tinggi banjir yang merendam ratusan rumah warga.
"Dulu banjir gak separah ini. Air masuk rumah paling tinggi cuma sampai betis. Tapi sekarang, ketinggian air banjir sampai satu meter," tegasnya.
:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p