KOTA
TANGERANG, bantencom – Plt.Gubernur Banten-H.Rano Karno, Senin (2/6/2014),
menghadiri perayaan Peh Cun yang dirayakan oleh warga keturunan Cina di
Kota Tangerang, atau lebih dikenal dengan sebutan Cina Benteng yang
berada di bantaran Kali Cisadane, Kota Tangerang.
Perayaan
Peh Cun digelar satu tahun sekali ini sebagai tradisi yang masih
dilestarikan di Banten, khususnya di wilayah Tangerang. “Tradisi Peh Cun
mewariskan pesan yang mengagumkan. Tradisi ini diawali oleh seorang
pemimpin di Tiongkok yang memilih bunuh diri dengan menceburkan diri ke
sungai dari pada mengkhianati kebenaran, keadilan, dan kejujuran” kata
Oey Tjin Eng, Humas Perkumpulan Keagamaan dan Sosial Boen Tek Bio.
Plt.Gubernur
mengapresiasi kepada warga dan pemerintah setempat yang masih
melestarikan adat dan budaya itu. “Semoga saja ini dapat terus
dilestarikan dan dijalankan tiap tahunnya, karena ini sudah menjadi
kekayaan budaya Banten” tuturnya.
Menurut
Plt.Gubernur, perayaan Peh Cun yang dirayakan tiap tahunnya merupakan
suatu bukti bahwa kekayaan nilai keberagaman dan harmoni budaya yang
telah lama hadir dan tumbuh di Provinsi Banten khususnya di Kota
Tangerang merupakan sesuatu yang harus dipertahankan untuk membangun
kekuatan bangsa yang kokoh.
“Perayaan
Peh Cun yang akan berlangsung hingga akhir pekan ini diharapkan mampu
melahirkan inspirasi-inspirasi yang baru yang memperkaya seni budaya di
wilayah Tangerang dan umumnya Provinsi Banten. Provinsi Banten dan
Kabupaten/Kota harus bersinergi dalam pengembangan pariwisata yang ada
di Banten” harap Plt.Gubernur.
Festival
Cisadane yang juga tiap tahunnya dirayakan di bantaran Sungai Cisadane,
Plt.Gubernur menyarankan agar dibuatkan dermaga untuk masyarakat dan
pelaksanaan perayaan Peh Cun. “Saya kira tidak usah terlalu besar untuk
membuat dermaga tersebut” jelas Plt.Gubernur.
Wilayah
Benteng Tangerang telah menjadi wilayah situs budaya yang semakin
memperkaya identitas Kota Tangerang ke depan. Plt.Gubernur juga
menyempatkan diri berkunjung ke Museum Benteng Heritage. “Museum
bukan hanya untuk tempat penyimpanan benda purbakala saja tetapi di situ
adalah nilai peradaban manusia pada masa lalu” ujar Plt.Gubernur.
Ketua
Panitia Perayaan Peh Cun-WS Rudi Guna Wijaya menambahkan bahwa perayaan
Peh Cun diperingati secara internasional tidak hanya di daratan China.
“Ada dua kegiatan yang dilakukan, persembahyangan eling dan takwa untuk
memperingati jasa seorang perdana menteri yang loyal kepada negara.
Pelaksanaan Peh Cun tahun ini jatuh pada tanggal 5 bulan 5 penanggalan
Imlek, atau tepatnya hari ini. Sedangkan rangkaian kegiatan Peh Cun di
Kota Tangerang selain persembahyangan, juga ada lomba perahu naga, lepas
bebek dan mendirikan telur” tegasnya.
Hal
senada juga dikatakan Wakil Wali Kota Tangerang-Sachrudin. Ia mengatakan
bahwa Pemerintah Kota Tangerang akan terus berupaya konsisten dengan
pelestarian budaya yang ada di Kota Tangerang.(ADVETORIAL)