Al Qur’an menekankan pentingnya makanan nabati bagi pengangkatan rohani umat manusia

Diposkan oleh On 9/27/2013 04:42:00 PM with No comments

bantencom.com - Dalam Nama Allah, yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Nama-Nya adalah obat, dan mengingat-Nya dapat menyembuhkan. Berdasarkan hirarki makanan manusia dalam Qur'an, makanan bagi manusia adalah makanan nabati. Dan dalam Surat Al Baqarah (2), ayat 22, tertulis bahwa pada awal Qur'an, Allah telah menyediakan makanan nabati bagi manusia. Dalam ayat ini, Allah berfirman

"Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air hujan dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu." Kami melihat bahwa Allah berfirman Dia menyebarkan bumi dan menempatkan langit di atasnya; dan menyiramkan air dari langit agar tanaman tumbuh dari tanah dan berbuah. Jadi, ini adalah makanan utama bagi manusia.

Sembilan belas tahun yang lalu, saat saya memulai penelitian Qur'an, saya bersumpah untuk dapat memahami Qur'an. Salah satu dari perjanjian antara saya dan Allah adalah saya berkata, "Allah, saya mau makan makanan yang Kau sendiri firmankan."

Pada tanggal 22 Mei 1990, saya mulai meneliti Qur'an dan ayat ini adalah ayat yang telah saya gunakan sampai hari ini, dan banyak keajaiban-keajaiban Qur'an terungkap di hadapan saya. Jadi, kita dapat melihat bahwa makanan yang Allah berikan kepada kita berasal dari Surga dan bumi dan juga dari air hujan.
Dalam penelitiannya yang menyeluruh, Prof. Khodadadi telah menemukan 350 ayat dalam Qur'an dimana topik tentang nutrisi dibahas. Dalam surat-surat lainnya, Al Qur'an menekankan pentingnya makanan nabati bagi pengangkatan rohani umat manusia.

Dalam penelitian yang lebih mendalam, pembaca yang tertarik pada Qur'an akan mencermati bahwa, kata "perhatikan" tertulis 4 kali dalam Qur'an. Dalam hal ini, Allah perintahkan manusia apa yang harus dilakukan. Dan saat keempat ayat dari Surat ini diteliti, kami menemukan suatu hal yang menarik. Pertama, dalam Surat Al Tariq (86), ayat 5, ketika Allah menciptakan manusia, kata "memperhatikan" muncul.

Maka biarkanlah manusia memperhatikan dari mana dia diciptakan. Kedua, dalam Surat Al Hajj (22), ayat 15, dimana Tuhan berurusan dengan perilaku manusia, kami mendapatkan dua kali kata
"memperhatikan" dalam Surat 'Abasa (80) dan Surat Al Kahf (18). Dalam Surat 'Abasa (80), ayat 24, Allah menyatakan makanan bagi manusia yang adalah 100% nabati. Dan hal kedua yang Allah buat dalam Surat Al Kahf (18), Ayat 19, adalah:

Dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik.
Dalam ayat ini, Allah mendeskripsikan kualitas makanan bagi manusia. Dalam Surat 'Abasa (80), ayat 23 sampai 32, kata "memperhatikan", seperti yang saya sebutkan, merupakan kata kerja perintah, dan Allah mendiskusikan makanan bagi manusia dan sungguh mengagumkan kami, dimana untuk itu Allah memerintahkan umat manusia.

"Manusia itu belum melaksanakan apa yang diperintahkan Allah kepadanya, maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.
Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air dari langit, kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran, zaitun dan kurma, kebun-kebun yang lebat, dan buah-buahan serta rumput-rumputan, untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang."

Wahai umat manusia, perhatikanlah makananmu; teliti apa yang engkau makan. Akankah makananmu mengangkatmu,atau dilarang oleh Allah, akankah makananmu menurunkanmu ke derajat yang paling hina?

(Berbagai sumber/bantencom)
bantencom " civil jornalism" for "indonesia chanel"







Next
« Prev Post
Previous
Next Post »