Berkedok Restauran "Regent dan Saiki" di Tutup Permanen Pemkot Cilegon

Diposkan oleh On 3/09/2014 05:18:00 PM with No comments

Cilegon, bantencom - Jelang pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi Banten, Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon melakukan penertiban dan monitoring terhadap sejumlah tempat hiburan. Dalam monitoring di beberapa restauran, ditemukan adanya kegiatan prostistusi, dan dua diantaranya langsung ditutup secara permanen.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cilegon, Buhori mengungkapkan, dalam pelaksanaan monitoring, terdapat dua tempat hiburan yang terkesan mengabaikan sikap Pemkot Cilegon, bahkan terkesan acuh.
"Saat melakukan monitoring jelang MTQ, Kita merasa dilecehkan. sebab, ketika kami masih berada di dalam, musik sudah menyala lagi," ungkapnya usai melakukan monitoring, Sabtu (8/3) dini hari.
Buhori menjelaskan, Setelah petugas gabungan pergi meninggalkan dua lokasi yang sudah dimonitoring, tempat hiburan tersebut kembali beroperasi, padahal sudah dianjurkan untuk ditutup karena jam penyelenggaraanya sudah habis. Dan ketika petugas gabungan kembali, tempat hiburan tersebut ramai dan padat dengan pengunjung.
"Jadi Regent dan Saiki kita tutup selamanya, bukan itu saja izin restoran bahkan izin hotelnya kita cabut agar tidak dapat beroperasi lagi," tegasnya.
Senada dikatakan Asda 1 Pemkot Cilegon selaku Ketua Tim monitoring, Taufiqurrahman. Pihaknya mengaku terkejut dengan adanya kegiatan prostitusi yang berada di dua tempat, dengan kedok  Restoran. Bahkan tempat tersebut menyediakan ruangan karoke, beserta wanita yang diduga PSK.
"Saya sangat kaget melihat restoran ini. Ini bukan Restoran, akan tetapi tempat prostitusi terselubung berkedok restoran. Mana ada restoran yang menyediakan tamunya, dan memiliki room karaoke di restoran tersebut," ujar.
Restoran korea yang dijadikan tempat protitusi tersebut, lanjutnya, adalah Restoran Cilegon Bussines Square Blok C yang berada di lingkungan Cibeber dan Restoran Ojolali Café. "Dari dua Restoran itu, kita amankan sekitar 50 wanita yang diduga PSK, untuk dilakukan pendataan, dan pembinaan. Di sini sangat jelas restoran hanya kedok mereka, akan tetapi tempat aslinya tempat protitusi," terangnya.
Taufiq menegaskan, pihaknya akan menindaklanjuti temuan tersebut kepada SKPD terkait, yakni berupa pencabutan izin. Hal itu dilakukan karena pengusaha tidak menjalankan sesuai peruntukannya. "Kemungkinan restoran yang berkedok protistusi nanti izin restoranya dicabut, dan akan di tutup selamanya," tegasnya.




Bc4
bantencom "civil journalism for indonesia chanel"







Next
« Prev Post
Previous
Next Post »