Berdasarkan rapat koordinasi di Posko Bener Meriah yang dipimpin Kepala BNPB, Syamsul Maarif, pada Kamis (4/7) malam hari dilaporkan oleh Bupati Bener Meriah bahwa ada 3 orang warga Aceh Tengah yang saat kejadian gempa meninggal di Bener Meriah sehingga terdata di Bener Meriah dan Aceh Tengah. Sebelumnya dilaporkan 12 orang meninggal di Bener Meriah. Dengan demikian korban meninggal dari Bener Meriah terdapat 9 orang yang sudah ada identitasnya. Korban luka-luka 109 orang dimana 43 orang di RSUD Muyan Kute, 50 orang di Puskesmas Pante Raya, dan 16 orang di Puskesmas Lampaha. Sebanyak 789 rumah rusak, dimana 537 unit rumah rusak sedang-berat dan 252 unit rumah rusak ringan.
Di Aceh Tengah terdapat 26 orang meninggal dan 8 orang hilang. Kamis (4/7) pukul 17.00 Wib Tim SAR gabungan dan warga menemukan 4 korban anak-anak yang tertimbun longsor di Desa Bah, Kec. Ketol, Kab Aceh Tengah dengan menggunakan alat berat. Korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal adalah Isahdan (9 thn), Zainuddin (12 thn), Riski (9 thn), dan Rian (9 thn). Menurut keterangan warga, saat gempa ada 8 anak-anak yang berlari di bawah pegunungan, dimana 4 selamat dan 4 tertimbun longsor.
Di Aceh tengah korban Luka-luka 166 orang, dimana rawat inap 114 orang dan rawat jalan 52 orang. Kerusakan 3.503 unit rumah rusak dimana 1.368 unit rumah rusak berat, 2.135 unit rumah rusak ringan.
Bener Meriah (5/7) – Kepala BNPB, Syamsul Maarif, meninjau para korban bencana dan situasi pasca gempa di lapangan pada Kamis malam (4/7) hingga pukul 02.30 Wib (5/7). Syamsul Maarif menyampaikan ucapan rasa keprihatinan mendalam dari Presiden RI kepada masyarakat Aceh di Kab Bener Meriah dan Aceh Tengah yang tertimpa bencana gempa bumi. Syamsul Maarif yang diperintah langsung oleh Presiden RI melihat lokasi bertemu dengan korban gempa dan masyarakat setempat.
Syamsul Maarif melihat kondisi bangunan yang rusak di beberapa titik di Kec Ketol, Kab Aceh Tengah. Pemerintah akan membantu masyarakat yang rumahnya mengalami kerusakan. Data kerusakan rumah masih dalam proses pendataan. Kepala BNPB menekankan pengadaan tenda yang harus segera dipenuhi mengingat banyak masyarakat yang masih trauma untuk tinggal di rumah yang masih bisa ditempati.
Seusai mengunjungi lokasi pasca gempa, Kepala BNPB melakukan koordinasi dengan TNI, POLRI, dan pemerintah Kab Bener Meriah dan Aceh Tengah beserta dinas-dinas terkait pada dini hari di kediaman Bupati Bener Meriah (5/7). Syamsul Maarif mengapresiasi pemerintah daerah setempat yang dibantu oleh TNI dan POLRI karena telah melakukan respon darurat pada periode 72 jam pertama secara baik. Wilayah-wilayah yang terisolir karena jalan longsor telah berhasil diakses dan mencapai masyarakat yang terdampak gempa.
Ditekankan pentingnya kepemimpinan (leadership) bupati dalam penanggulangan gempa bumi di wilayah masing-masing. Kepala BNPB menunjuk Dandim setempat sebagai incident commander untuk membantu bupati dalam penanggulangan bencana ini. Saat ini masih dilakukan verifikasi mengenai jumlah korban dan kerusakan pasca gempa bumi tersebut. Upaya pemerintah yang dilakukan antara lain pengerahan personil untuk penanganan darurat bencana yang terdiri dari unsur TNI, POLRI, BNPB, BPBD, SAR, RAPI, dan dinas pemerintah terkait.
BNPB KIRIM BANTUAN LEBIH DARI 40 TON KE ACEH
Sementara untuk mempercepat penanganan korban dan pengungsi gempa Aceh maka BNPB mengirimkan bantuan logistik dan peralatan. Bantuan dikirimkan melalui dari beberapa tempat. Pada Jumat (6/7) dari Medan dengan menggunakan pesawat terbang Hercules TNI AU dikirim 13 ton logistik berupa mie instan 500 dus, sarden 70 dus, biskuit 90 dus, kecap 50 dus, kopi 20 dus, gula 500 kg, teh 2 dus, pembalut 2 dus, bubur bayi 16 dus, air mineral 40 dus, popok bayi/pampers 6 dus, dan sebagainya. Sedangkan dari jalur darat dikirim 3 ton bantuan logistik, termasuk bantuan dari Bank BRI berupa selimut, pakaian sekolah, air mineral, susu, teh, kopi dan sebagainya.
Sebelumnya pada Rabu (3/7) BNPB juga telah mengirimkan bantuan sebanyak 3 truk melalui jalur darat berupa BNPB mengirimkan logpal tenda pengungsi 50 unit, tenda keluarga 50 unit, velbet 100 unit, HT 10 unit, peralatan dapur 400 paket, sandang 300 paket, dan tenda gulung 200 paket.
Melalui Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta, BNPB juga mengirimkan bantuan melalui pesawat kargo sebanyak 24 ton logistik dan peralatan bantuan dari BNPB, Kementerian Sosial dan Bank Mandiri. Bantuan yang dikirimkan dari BNPB berupa tenda keluarga 100 unit, velbet 200 unit, genset 20 unit, tambahan gizi 2.400 paket, sandang 1.000 paket, tenda gulung 1.000 unit, kids ware 1.000 paket, family kit 2.000 paket, kelambu 1.000 lembar, selimut 2.000 lembar dan kantong mayat 100 lembar, makanan siap saji 270 dus, kasur lipat 600 unit. Dari Kemensos berupa selimut 500 lembar, kurma 2 ton, tenda keluarga 22 unit, tenda pengungsi 4 unit, tenda payung 4 unit dan sebagainya. Sedangkan dari Bank Mandiri berupa kompor smart stove 1.000 unit dan penjernih air 2 unit. Jalur udara ke Aceh melalui Lhokseumawe kemudian dilanjutkan jalur darat dan diserahkan ke BPBA Bener Meriah dan BPBA Aceh Tengah untuk selanjutnya didistribusikan kepada korban.
DR. Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat data Informasi dan Humas BNPB
galih anjar wati