Tangerang, bantencom - Soka Gakkai Indonesia wilayah Banten, organisasi kemasyarakatan yang aktif dalam memajukan pendidikan, kebudayaan dan perdamaian, mendapatkan dukungan dari Pemerintahan Provinsi Banten. Dalam hal ini, Pemprop Banten menggelar Festival Kebudayaan dengan tema "Banten Youth Culture Festival for Peace" atau festival budaya muda-mudi untuk perdamaian, festival ini dilaksanakan di Auditorium Universitas Pelita Harapan (UPH) Tangerang(20/10/2013).
Festival kebudayaan ini secara resmi dibuka Oleh Menteri Pemuda dan Olah Raga RI, Roy Suryo, dengan didampingi Wakil Gubernur (Wagub) Banten, H. Rano Karno, dan Rektor UPH, Jonathan L. Parapat.
Wakil Gubernur Banten melalui sambutannya menyampaikan bahwa Pemprov Banten sangat mengapresiasi penyelenggaraan acara ini, karena Festival kebudayaan dapat menjadi pilihan bagi persatuan dan perdamaian dengan melalui budaya dan seni yang bersifat universal. "Dengan festival budaya dan seni, semua perbedaan bisa dipersatukan, dan melalui budaya, perbedaan mendapatkan tempat yang tepat untuk melakukan transformasi diri menjadi bentuk baru yang jauh lebih indah, jauh lebih bernilai", katanya.
Rano juga mengatakan, selain program pembangunan infrastruktur yang sedang dan akan dilaksanakan di wilayah Banten. Kegiatan festival yang bertema perdamaian ini, sangatlah penting ditengah-tengah masyarakat yang majemuk.
Festival seperti ini tidak hanya menunjukan keadaan perdamaian, lebih dari itu, festival budaya dapat dijadikan tujuan yang mampu menginspirasi generasi muda untuk berkreasi secara positif dari segala keterbatasan.
Banten Youth Culture Festival for Peace menghadirkan 250 orang seniman dari berbagai daerah di Provinsi Banten dan juga Jakarta. Ada yang menampilkan seni suara instrumental seperti koto,dari (Soka Gakkai Indonesia), kolintang (dari Pinkan Indonesia). Ada pula seni tari tradisional, seperti tari tradisional Banten yaitu tari kalengkangan dan tari lenggang Cisadane dari Soka Gakkai Indonesia, serta tari tradisional Jepang dari daerah Okinawa yang dikenal dengan nama Eisa dari grup U-maku Eisha Sinka Indonesia. Dan juga rampak bedug dari provinsi Banten. Ada pula penampilan seni tari modern yaitu Dynamic Dance, dan Human Tower, keduanya dari Soka Gakkai Indonesia.
65% dari 250 orang seniman yang tampil pada festival ini bukan seniman profesional, sebagian dari mereka adalah pelajar, mahasiswa, pegawai, wiraswastawan yang kesehariannya jauh dari bidang seni, namun dengan semangat "berjuang mengatasi keterbatasan demi kebahagiaan diri sendiri dan orang lain" apa yang mereka tampilkan akan menjadi bukti nyata, bahwa ketika satu orang memutuskan bangkit untuk berjuang, maka semua tembok keterbatasan pasti bisa dirobohkan.
Selanjutnya, kemenangan ini akan menjadi bara api yang akan terus menjadi tenaga pendorong untuk menginsipirasi kehidupan mereka dan orang – orang di sekitarnya.
Kegiatan festival ini juga didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Universitas Pelita Harapan, Puan Amal Hayati, Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), Karya Cipta Indonesia (KCI), Kreasi Wanita Indonesia (KAWAN INDONESIA), Pinkan Indonesia, dan Omni Hospitals.
Sekitar 2000 orang penonton hadir di Auditorium Universitas Pelita Harapan yang menjadi tempat pertunjukan, bersama dengan sejumlah tamu VVIP, diantaranya hadir Direktur Wahid Instituite, Yeni Zanuba Wahid, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Pendiri Pinkan Indonesia, Lies Poernomo Yusiantoro, dan sejumlah tamu VVIP lainnya.
(bc4)
bantencom " civil jornalism" for "indonesia chanel"
WAGUB DAMPINGI MENPORA RI RESMIKAN BANTEN YOUTH FESTIVAL FOR PEACE
Diposkan oleh Ridwan Salba On 10/20/2013 09:42:00 PM with No comments
Related Post
Wahidin Halim Lebih Mendukung Adik Kandungnya dari Partai Golkar di banding Calon yang di Usung Partai Demokrat Tangerang,bantencom - Wali Kota Tangerang yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Banten Wahidin Halim memastikan akan mendukun ...
Sejarah Pra Islam Dan Berkembangnya Islam Di Banten Banten,bantencom- Sebelum Islam berkembang di Banten, masyarakat Banten masih hidup dalam tata cara kehidupan tradisi prasejarah ...
Gubernur Sambut Baik Usulan DKB Merubah Eks Pendopo Menjadi Taman Budaya Banten Serang, bantencom - Audensi yangdilakukan oleh beberapa tokoh kesenian Banten bersama Gubernur Banten Rano Karno untuk meminta pa ...
Vihara Avalokitesvara Simbol Kerukunan Etnis Tionghoa dan Islam Serang, bantencom - Kehadiran masyarakat etnis Tionghoa mempunyai sejarah yang panjang di tanah Banten. Bahkan, bagaimana toleransi ...
Seniman Regea Banten, Kritik Pemprov Banten Serang, bantencom - Kreatifitas anak muda Banten harus diakomodir oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten yang kini dipimpi ...