Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif mengatakan dalam rangka peningkatan kesiapan tersebut, Indonesia menggelar International Table Top Exercise (TTX) Mentawai Megathrust pada 22-25 April 2013 di Padang, Sumatra Barat. Pelatihan peningkatan kapasitas dan kesiapan penanggulangan bencana ini diberi tema
"Memperkuat Kolaborasi dan Kemitraan dalam Respons Bencana untuk Membangun Kawasan yang Tangguh."
Indonesia memilih Sumatra Barat sebagai lokasi TTX sebab daerah ini merupakan salah satu yang rawan bencana, terutama gempa bumi dan tsunami, sebagaimana tampak dari peristiwa gempa besar di masa lalu.
Pemilihan Sumatra Barat juga menjadi relevan mengingat adanya prediksi ilmiah yang menyatakan provinsi ini berpotensi mengalami gempa bumi berkekuatan hingga 8.9 skala Richter di masa mendatang.
Jika perkiraan itu benar-benar terjadi, gempa dapat menimbulkan tsunami di pesisir Sumatra Barat dan kepulauan Mentawai.
Sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia kepada Kepala BNPB pada saat KTT Asia Timur di Bali pada bulan November Tahun 2011 untuk menyelenggarakan latihan bersama penanggulangan bencana dengan melibatkan negara-negara yang tergabung dalam East Asia Summit.
Oleh karena itu, BNPB menyelenggarakan satu rangkaian latihan Mentawai Megatrust DiREX untuk bersama-sama dengan mitra international melakukan latihan bersama mulai dari TTX 2013, dilanjutkan dengan latihan Common Post Exercise (CPX) / Field Training Exercise (FTX) pada bulan Maret 2014. Latihan bersama tersebut diharapkan dapat mengurangi ketegangan antar negara di kawasan Laut China Selatan dan Asia.
Rencana penempatan militer Amerika di Australia telah menimbulkan kecurigaan berbagai negara sehingga Indonesia menginisiasi dengan melakukan latihan penanggulangan bencana antar negara secara bersama. Dengan demikian penanggulangan bencana menjadi soft diplomacy untuk mengurangi ketegangan di kawasan Asia.
Menurut Syamsul, peserta yang hadir dalam kegiatan ini sejumlah 251 orang terdiri dari ASEAN + EAS sejumlah 13 negara meliputi Australia, Brunei Darussalam, China, Cambodia, India, Jepang, Malaysia, Myanmar, New Zealand, Singapura, USA, New Zealand termasuk Indonesia, Non EAS sejumlah 11 negara meliputi Canada, Finland, Germany, Ireland, Luxembourg, Netherland, Norway, Poland, Sweden, Switzerland, UK, dan 17 Lembaga International meliputi IFRC, AHA Center, UN OCHA, WFP, WHO, UNICEF, UNFA, UNDP, UNHCR, World Bank, ECHO, Buildchange, AIFDR, Songkla University Thailand, Global Disaster Response, Oxfam, Mercy Corps, JICA, DHL. Selain itu dihadiri oleh peserta nasional dan daerah.
TTX secara garis besar berisi dua bagian besar, yaitu sesi akademik pada tanggal 22-23 April 2013, serta sesi latihan bersama dalam ruang pada tanggal 23-25 April 2013. Topik pada sesi akademik antara lain meliputi sistem peringatan dini tsunami, manajemen kedaruratan dan mekanisme kerjasama internasional saat bencana, mekanisme penggunaan aset-aset militer dalam masa tanggap darurat, peran masyarakat internasional, serta sesi bagi pengalaman oleh pemerintah Jepang dari momen gempa besar di timur Jepang pada tahun 2011.
Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!