Serang, bantencom - Yudistira Akhmad seorang pelajar kelas 1 SMA di Pandegalang, Warga Kenanga, Kampung Baru, Pandeglang terbaring lemah mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Bedah Benggala, Kota Serang.
Yudistira Akhmad menjadi korban salah tangkap oknum petugas Polsek Carita, Pandeglang saat mengejar pelaku pencurian sepeda motor di Menes Pandeglang.
Korban ditembak polisi dari jarak dekat pada bagian lengan kanan hingga tembus pada bagian belakang lengan kanan.
Selain ditembak dari jarak dekat, korban juga dianiaya oleh tiga orang petugas kepolisian. Korban mengalami luka lebam pada bagian mata, kepala, dan mulut setelah di dipukuli dengan gagang pistol oleh salah satu polisi. Korban mengaku setelah ditembak korban dianiaya oleh tiga orang polisi di pemukiman warga pada minggu 27 Maret 2016
Pihak keluarga korban, meminta agar kasus penembkan sekalgus penganiayaan yang dilakukan petugas Polsek Carita ini di usut tuntas.
Ibu kandung korban Ela Fadilah meminta kepada pihak berwajib agar memproses secara hukum polisi yang melakukan penembakan sekaligus penganiayaan terhadap Yudistira Akhmad agar segera dihukum dan di pecat dari anggota polisi.
"Saya minta pihak berwajib memproses secara hukum dan pelaku penembakan serta penganiayaan terhadap anak saya dihukum dan dipecat dari anggota polisi" katanya kepada wartawan
Yudistira Akhmad menjadi korban salah tangkap sekaligus penembakan petugas Buser Polsek Carita pada jumat dini hari kemarin saat polisi sedang mengejar pelaku pencurian sepeda motor bernama Yuda di Kampug Baru, Kecamatan Menes, Pandeglang. Pelaku berhasil kabur.
Melihat petugas polisi melakukan pengejaran pelaku curanmor, Yudistira Akhmad yang saat itu akan membeli rokok berbalik arah karena takut. Kecurigaan petugas pun timbul karena Yudistira berusaha menghindari petugas.
Hingga akhirnya korban yang dicurigai sebagai pelaku curanmor ditembak dari jarak dekat dan dianiaya sejumlah petugas Polsek Carita.