Tangerang, bantencom - Dua terduga teroris yang digrebek oleh Densus 88 pag tadi di Kampung Maruga RT 05/04, Kelurahan Serua Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, dikenal warga sebagai pedagang keliling di pasar malam.
"Kerjanya jualan pakaian di pasar malam keliling. Jadi buka nya gak setiap hari, tapi pada hari tertentu saja dan dimana saja," kata salah satu warga setempat, Pandi, saat ditemui dikediamannya, Kamis (28/01/2016).
Dua orang terduga teroris yang dikenal warga bernama Warsito dan Jafar di duga terlibat dalam kasus bom sarinah pada 14 Januari 2016 lalu. Bahkan rumah sederhana itu pun dijadikan sebagai tempat pendidikan anak usia dini oleh warga dari luar wilayah.
Keduanya dikenal warga sebagai orang yang ramah namun tertutup. Dalam kesehariannya sang istri dan mertuanya mengenakan jilbab dan cadar, kemudian Warsito dan Jafar selalu mengenakan celana di atas mata kaki.
Kalau hari Jumat tiba, kedua pria tersebut tidak pernah melakukan shalat Jumat di dekat rumah. Padahal antara rumahnya dengan masjid milik penduduk bersebelahan, namun kedua pria tersebut terlihat lebih sering melakukan salat di luar lingkungan.
Di rumah tersebut juga didirikan Taman Kanak-kanak (TK) bernama Baiti Jannati. Menurut warga, muridnya pun bukan berasal dari warga sekitar.
"Tapi berdatangan dari luar, jumlahnya juga enggak banyak," kata Pandi.
Dia dan warga sekitar pun tak menyangka bila Warsito dan Jafar terlibat dalam kegiatan atau jaringan teroris, "Ya mudah-mudahan saja tidak benar," tegasnya.