Serang, bantencom – Dalam
Rangka Memperingati HARI ANTI KORUPSI SEDUNIA tanggal 9 Desember 2015 maka Aliansi
beberapa LSM di Banten dari Gabungan
Masyarakat Peduli Pembangunan Banten ( GMP2B ) yang terdiri beberapa yaitu LSM GERAM BANTEN, MAPAN, BIAK, GNR, SIBAK, GMAKS, GERAK, GERHANA, dan BMPP Memberikan
apresiasi dan sekaligus mendesak kepada Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) Dalam rilis yang disampaikan ke
redaksi bantencom, Saeful Bahri salah satu kordinator LSM GMAKS meminta kepada
komisi anti rasuah tersebut untuk mengusut hingga tuntas para pelaku korupsi
dan gratifikasi terkait rencana pendirian Bank Banten. Mereka menuding sejumlah
aktor penting dibalik masalah itu.
“kami ingin KPK mengusut semua
pelaku korupsi terkait rencana pembentukan Bank Banten yang diduga ada actor penting
yang berperan dibalik semua ini, Gubernur, Sekda, Ketua dan anggota DPRD Banten
juga pantas untuk dimintai keterangannya kepada KPK” kata Saeful
Selain itu Saeful juga berharap
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) transparan
dan tidak tebang pilih terkait proses hukum perkara kasus Bank Banten.
“harapan saya kpk dapat menangani
kasus korupsi ini dengan transparan dan tidak tebang pilih terkait proses hukum
perkara kasus Bank Banten” lanjutnya
Banten masih dihinggapi oleh para
koruptor, sehingga wajar jika Infrastruktur
yang masih jauh tertinggal, baik jalan-jalan di provinsi banten yang masih
rusak, juga infrastruktur pendidikan yang masih banyak menjadikan tontonan
keperihatinan, contohnya banyak bangunan sekolah yang rusak dan bahkan yang
lebih memprihatinkan lagi dimana sampai ada stasiun TV yang mengumpulkan dana
untuk perbaikan gedung sekolah yang rusak parah di Banten. Di saat Provinsi Banten masih prihatin, namun sudah banyak
peristiwa-pristiwa yang membuat rakyat Banten bersedih dari mulai kepala daerah
yang harus berurusan dengan hukum karena terjerat korupsi sampai dengan para
wakil rakyat nya sendiri yang tersandung korupsi.
Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan Operasi tangkap tangan terhadap oknum wakil rakyat yang di duga
menerima suap dari direktur utama Banten Global Development ( BGD ) dengan
maksud memuluskan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah ( RAPBD ) Banten
tahun 2016 yang di dalamnya termuat tentang pembentukan Bank Banten.
Ditengah kondisi Banten yang masih harus banyak berbenah
untuk perbaikan-perbaikan infrastruktus, namun segelintir kalangan termasuk
sang Gubernur Banten ( Rano Karno ) malah
ngotot agar Bank Banten di hidupkankan kembali dengan dalih Bank Banten telah
menjadi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Banten, dengan
anggaran Rp. 950 miliar yang mana anggaran untuk Bank Banten tersebut di dapat
dari pemangkasan anggaran di setiap SKPD Banten, sedang jelas-jelas rakyat
Banten butuh infrastruktur, bukan Bank Banten. (Sb/gmak)