Serang, bantencom - Sebelum peristiwa Perjanjian Hudaibiyah, Rasulullah SAW pernah mengirim Abu Ubaidah bin Jarrah dengan sekitar 300 orang pasukan untuk mengintai kafilah dagang Quraisy di pesisir. Bekal yang diberikan beliau tidak lebih dari sebakul kurma, sehingga setiap orang hanya mendapat jatah beberapa biji kurma.
Ketika perbekalan mereka habis, Abu Ubaidah memerintahkan pasukannya menumbuk daun kayu 'khabath' dengan senjatanya sehingga menjadi tepung dan diolah menjadi roti, dan sebagian lagi makan daun-daunnya. Makanan yang sangat tidak layak sebenarnya, tetapi tidak ada pilihan lain, dan tugas harus tetap dilaksanakan.
Setelah beberapa hari dalam keadaan seperti itu, mereka tiba di pesisir pantai, dan tampak sebuah gundukan besar di sana. Setelah didekati ternyata seekor ikan besar (sejenis paus) yang terdampar. Mereka menggunakan ikan tersebut sebagai bahan makanan selama hampir 15 hari di sana, sehingga kembali sehat bahkan cenderung lebih gemuk dari sebelumnya. Saat pulang, mereka membawa sisa-sisa daging ikan itu untuk bekal di perjalanan.
Ketika sampai di Madinah, Abu Ubaidah menceritakan pengalaman mereka kepada Rasulullah SAW, dan beliau berkata, "Itu adalah rezeki yang diberikan Allah kepada kalian. Apakah masih ada sisa dagingnya untuk kami di sini?"
Mereka membagi-bagikan daging ikan yang masih ada tersebut, dan Rasulullah SAW juga ikut memakannya. Dalam sejarah, peristiwa ini dikenal dengan nama "Ekspedisi Daun Khabath".