Serang, bantencom - Naiknya angka kekerasan yang terjadi di masyarakat, termasuk di Provinsi Banten terus meresahkan. Faktornya, bisa bersmber dari masalah ekonomi, kesenjangan sosial, hingga konflik antaragama. Menurut Kepala Dinas Sosial Provinsi Banten Nandy S Mulya mengatakan, untuk meminimalisir kekerasan tersebut Dinas Sosial Provinsi Banten akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait.
"Kami melakukan pendekatan secara persuasif kepada masyarakat," kata Nandy dalam Rapat Koordinasi Pencegahan dan Penanganan Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran Bermasalah (KTK – PMB), di Serang, Rabu (28/04).
Terkait kekerasan yang dialami tenaga pekerja migran, Dinsos Banten akan melakukan penangan sosial untuk melindungi para pekerja dari ancaman kekerasan. Dibantu pihak yang berwenang seperti Lembaga pemerintah yang menangani tenaga kerja dan kantor imigrasi upaya perlindungan pada tenaga pekerja terus dilakukan.
"Kita ingin tenaga kerja migran tidak mengalami kekerasan baik secara fisik maupun verbal," ujanya.
Hadir Staf Ahli Gubernur Banten Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Ino Rawita menjelaskan, penanggulangan kekerasan terhadap masyarakat dan pekerja migran bermaslah merupakan tugas bersama. Meningkatnya angka kekerasan dalam masyarakat dan masalah pekerja imigran menjadi perhatian masyarakat dan pemerintah.
"Untuk percepatan masalah kekerasan di masyarakat dan pekerja migran, koordinasi antarpihak terkait harus terus dilakukan," ungkap Ino.
Salah satu peserta Rakor yang juga Sekretaris Camat Cerenang, Kabupaten Serang Sapar mengaku melalui rakor tersebut, pihaknya akan memahami bagaimana penanggulangan masalah kekerasan masyarakat yang benar sesuai dengan prosedur. [Adv]