Serang, bantencom - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indinesia se-Banten Melakukan unjuk rasa di Ciceri Kota Serang. Jum'at 27 Maret 2015. Demo mahasiswa ini menuntut kinerja Presiden Jokowi yang dianggap gagal memimpin Indonesia.
Pemerintahan Jokowi-JK sangat jauh dari harapan rakyat indonesia janji2 jokowi pada masa kampanye dipertanyakan oleh puluhan mahasiswa, mereka menganggap bahwa janji Jokowi palsu belaka.
Foto yang bergambar Jokowi yang dipasang pada dengkul kaki mahasiswa merupakan sindiran bahwa otak Jokowi ada di dengkul.
"Jokowi-JK gagal membawa masyarakat Indonesia sejahtera, malah sejak dipimin Jokowi dirasa menekan rakyat. Beberapa kebijakan yang gagal antara lain Merosotnya nilai tukar rupiah, naik turunnya BBM sehingga berimbas pada ketidak stabilan harga sembako, Harga gas LPG melonjak, TDL naik, pajak materil, tarif toll dan tiket kereta api pun tak luput dari kenaikan harga. Bahkan konflik antar KPK-POLRI serta belum dieksekusinya terdakwa narkoba merupakan ketidak tegasan Jokowi gambar Jokowi yang terpasang di dengkul teman-teman merupakan sindiran bahwa otak Jokowi berada di dengkul" kata kordinator aksi Sukatno kepada wartawan.
Tuntutan ini merupakan ancaman awal kepada presiden untuk segera memperbaiki kinerjanya. Jika hingga batas waktu hingga tanggal 24 mei tidak mampu memperbaiki kinerjanya, maka Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) akan melakukan unjuk rasa besar-besan di Jakarta dengan tuntutan menurunkan presiden jokowi sebagai kepala negara.
Demo ini sempat memanas saat mahasiswa memblokade jalan.
Seorang pengguna jalan emosi karena jalan macet cukup panjang. Dengan mendorong mahasiswi untuk minggir. Kontan mahasiswa laki-laki balik mendorong pria tersebut. Beruntung keributan tidak berlanjut, polisi yang bertugas mengatur jalan bisa melerainya.
Seorang pengguna jalan emosi karena jalan macet cukup panjang. Dengan mendorong mahasiswi untuk minggir. Kontan mahasiswa laki-laki balik mendorong pria tersebut. Beruntung keributan tidak berlanjut, polisi yang bertugas mengatur jalan bisa melerainya.
Mahasiswa kembali memblokade jalan, bahkan mempersiapkan ban bekas untuk dibakar ditengah jalan. Namun niat mahasiswa membakar ban tidak dapat terlaksana karena puluhan petugas polisi datang dan langsung membubarkan para pengunjuk rasa. Sempat terjadi adu mulut antara mahasiswa dengan petugas kepolisian.
Petugas kepolisian menangkap dua orang pengunjuk rasa. Penangkapan ini dilakukan karena unjuk rasa yang dilakukan oleh Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) ini tidak mengantongi izin dari kepolisian untuk melakukan aksi dan mengganggu pengguna jalan.