Serang, bantencom - Rano Karno yang sebentar lagi akan menjadi Gubernur definitif di Provinsi Banten menggantikan Ratu Atut Chosiyah yang tersandung kasus suap Pilkada Kabupaten Lebak, tak menyurutkan Partai Golkar untuk tetap mengajukan nama Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Banten.
"Kalau itu (cawagub) kan golkar yang punya hak walupun itu pengusulan harus bersama dengan partai pengusung. Golkar minta untuk dipahami untuk mengusulkan wagub," kata ketua DPD Golkar Banten, Ratu Tatu Chasanah, di Kota Serang, Selasa (03/3).
Meski begitu, Ratu Tatu, yang juga wakil Bupati Serang ini menyatakan belum mengantongi nama siapa Cawagub yang akan mendampingi Rano hingga akhir tahun 2017 mendatang.
Meski begitu, dirinya tak menutup kemungkinan akan mendorong Cawagub dari luar partai berlambang pohon beringin ini.
"kita (partai golkar) akan duduk bersama dengan partai pengusung untuk melihat figur yang ada. Tidak menutup kemungkinan dari luar kader, pada intinya golkar partai terbuka, selain kader kalau punya kapasitas tidak tutup kemungkinan," terangnya.
Walaupun memang Golkar berhak mengajukan nama Cawagub bagi Rano, karena sebagai partai pengusung. Namun hal tersebut harus dilihat etika politik dan tingkat kepercayaan masyarakat Banten akan kasus Ratu Atut yang merupakan pentolan Partai Golkar.
"standar etika politisi di indonesia seringkali abai rekam jejak masa lalu," kata penggiat anti korupsi Banten, Dahnil Anzhar, saat dihubungi melalui Blackberry Masanger nya, Selasa (03/3).
Menurut ketua Pengurus Pusat (PP) Pemuda Muhamadiyah ini mengatakan bahwa Rano harus melihat track record dari setiap cawagub. Agar yang menjadi pendamping Rano hingga di akhir tahun 2017 merupaka orang yang bersih dan kuat.
"Salah satu yang menentukan Cawagub adalah persetujuan Gubernur defenitif. Jadi Gubernur tegas menolak mereka yang punya rekam jejak buruk sebagai calon wagub," tegasnya.
Sementar itu nama yang akan mendampingi Rano hingga tahun 2017 mulai mencuat keluar ke masyarakat seperti anak Ratu Atut, Andhika Hazrumi, menantu Atut, Ade Rossi Chairunnisa, bahkan mantan wakil gubernur Masduki, Bupati Serang Ahmad Taufik Nuriman, serta beberapa dari kalangan birokrat seperti Asmudji, wahidudin Halim.