Serang, bantencom - Potensi wisata yang lebih dari 200 destinasi, maka peran pramuwisata atau yang sering dikenal dengan sebutan gaet, harus dikelola dengan baik untuk menciptakan citra wisata yang baik, terlebih Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung yang fokus pada bidang pariwisata berada di Banten.
"Sebelumya para pramuwisata ini kurang terorganisir, dan sekarang kita mencoba mengorganisir mereka, agar lebih tertata," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Banten, Mohamad Ali Fadillah, saat ditemui diruangannya, Selasa (10/3).
Guna memperbaiki citra wisata di Banten yang pada akhirnya akan menarik jumlah wisatawan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menggandeng Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) untuk menguatkan Sumber Daya Manusia (SDM) Pramuwisata.
"Kali ini pelaku usaha yang kita gandeng dan kita bekali adalah Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Banten, tujuannya memberikan pembekalan, terutama terkait daya saing wisata Banten," terangnya.
Hadirnya KEK Tanjung Lesung di Banten dan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan berlangsung di akhir tahun 2015 ini, tentu persaingan wisata akan semakin berat.
Karena nya, peningkatan SDM pramuwisata di Banten sangat lah penting. Karena pramuwisata lah yang pada akhirnya akan mencitrakan dusia wisata di Banten kepada para pengunjung.
"Dalam kode etik itu, tidak ada kasta antara wisatawan dan pribumi, dan yang paling pentng harus mensejahterakan kedua belah pihak (wisatawan dan masyarakat). Nantinya semua (pramuwisata) harus terdaftar, agar kita bisa memberikan satu visi," tegasnya.