Tangerang, bantencom - Sabu-sabu senilai Rp 1,7 Triliun dengan berat 862 kilogram ternyata di selundupkan melalui jalur laut.
"Transaksi dilakukan di tengah laut dengan cara melemparkan 42 karung yang tiap karungnya terdapat 20 bungkus kopi berisi sabu, ke kapal penjemput. Setelah transaksi berhasl dilakukan, kapal tersebut bergeser ke pelabuhan tikus di kawasan Dadap, Kabupaten Tangerang," kata kepala BNN, Irjen Pol Anang Iskandar, usai pemusnahan kepada sejumlah awak media (27/1).
Setelah sampai di pelabuhan tikus, karung berisi sabu tersebut kemudian di bawa oleh mobil box untuk di bawa ke kawasan Lotte Mart, Taman Surya, Kalideres, Jakarta Barat.
Kemudian, di kawasan tersebut dilakukan transaksi lagi dengan bertukar mobil guna mengacaukan penyelidikan. Namun naas, saat bertukar mobil tersebut, ke empat Hongkong yaitu WCP (41), TSL (40), SUF (33) dan CHM (34) bersama satu warga Malaysia berinisal TST (48) dan dua warga Indonesia AS (28) dan SN (39) digerebek BNN.
Sedangkan dilokasi berbeda, petugas BNN mengamankan nahkoda beserta Anak Buah Kapal (ABK), yaitu S (36) dan A (21) di sebuah kapal yang sedang bersandar di pelabuhan tikus di wilayah Dadap, Tangerang.
Berdasarkan penyelidikan sementara, Wong Chi Ping (WCP) dikendalikan oleh seorang warga Hongkong yang juga ikut serta menyuruhnya untuk merekrut orang.
"Jika penyelundupan berhasil, WCP dijanjikan upah sebesar 640 ribu Dollar Hongkong atau sekitar Rp 1,03 miliar. Sedangkan untuk kebutuhan operasional penyelundupan tersebut, WCP dibekali Rp 500 juta yang dugunakan untuk membeli mobil, perbaikan kapal, akomodasi tiga anggota jaringan dari Hongkong dan empat orang WNI," terangnya.
Hal yang mengagetkan ternyata WCP merupakan mantan nelayan yang berbisnis ikan di Indonesia. Sehingga, dirinya telah mengetahui peta maritim di Indonesia dan merancang penyelundupan sabu seberat 862 kilogram tersebut.
Tak cukup sampai disitu, WCP pun menyulap sebuah kamar mandi berukuran 1,5 x 2,5 meter yang berada di wilayah Citra Garden, Kalideres.
Kamar mandi tersebut berada di balik lemari ukuran besar yanghanya bisa di masuki melalui lorong lemari yang sudah di atur sedemikian rupa.
Berhasilnya BNN menggagalkan penyelundupan sabu terbesar se'Asia Tenggara tersebut mendapatkan apresiasi dari menteri koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Tedjo Edhi Purdjiatno. Menurut Tedjo, jika sabu tersebut beredar di Indonesia, akan membuat 4 juta pecandu baru.
"Barang bukti senilai Rp 1,7 triliun ini bahkan nilainya dua kali lipat anggarannya BNN. Penungkapan ini menjadi bukti bahwa kita terus konsisten memerangi narkoba yang mengancam anak bangsa," tegasnya.