Jakarta, bantencom - Ketua DPR RI, Marzuki Alie memberikan imbauan kepada seluruh pihak yang memiliki kepentingan di dalam gelaran Pemilu Presiden (Pilpres) 2014, untuk berpikir mengenai masa depan Bangsa Indonesia, ketimbang kepentingan golongan.
Imbauan tersebut disampaikan Marzuki, dalam menanggapi suasana politik di Indonesia saat ini, dimana banyak pihak dari masing-masing pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) 2014, yang saling mengklaim kemenangan masing-masing.
"Ini proses mencari pemimpin. Ada aturan, ada UU-nya, dan ada lembaga yang melaksanakan serta juga mengawasi. Harusnya pikirkan masa depan bangsa, bukan golongan," kata Marzuki saat dihubungi wartawan dari Jakarta.
Politikus asal Partai Demokrat ini pun meminta kepada media massa, terutama televisi, pengamat, dan lembaga survei, untuk benar-benar memikirkan Indonesia sebelum memberitakan atau mengeluarkan pernyataan yang bisa memecah belah Bangsa Indonesia.
Proses Pemilu 2014, menurut Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini, adalah suatu proses untuk mencari pemimpin bangsa, yang sudah mempunyai aturannya tersendiri yang sudah disepakati bersama oleh seluruh masyarakat Indonesia.
"Kita punya polisi dan MK (Mahkamah Konstitusi), kalau memang ada pihak yang tidak puas atas pelaksanaan Pemilu. Jadi tidak usah memprovokasi dengan berita dan pernyataan yang aneh-aneh. Semua harus 'cooling down', jangan merasa paling benar sendiri," cetusnya.
Kalau memang ragu ada tindak kecurangan, lanjutnya masing-masing pihak bisa mengawal proses Pemilu dari bawah, dan tak perlu saling mengancam dengan mengeluarkan pernyataan kalau kalah pasti ada pihak yang 'bermain' dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Marzuki lantas menilai, bahwa pernyataan yang pernah dikeluarkan oleh seorang pengamat dari lembaga survei tersebut, merupakan suatu pernyataan yang berlebihan. Oleh karena itu, dia meminta pada seluruh pihak, untuk jangan bersikap seperti Tuhan yang selalu benar.
"Manusia adalah gudangnya salah dan kekhilafan. Jangan merasa seperti Tuhan yang Maha Benar, dan jangan memprovokasi masyarakat dengan pernyataan seperti itu. Ini bisa menyulut masyarakat. Mulai sekarang, berpikirlah tentang masa depan Indonesia," kata dia.
Lebih lanjut dia mengingatkan, rakyat Indonesia saat ini sudah bisa bersikap dewasa dalam menanggapi suatu peristiwa.
"Rakyat saja bisa dewasa, jangan justru elitnya yang tidak bisa dewasa. Saya minta polisi juga harus tegas menindak upaya-upaya seperti ini," katanya.
(ridwan)