Jakarta, bantencom - Nahdlatul Ulama (NU)
sebagai organisasi kemasyarakatan berbasis massa Islam terbesar di
Indonesia genap berusia 91 tahun. Sebuah perjalanan panjang dengan satu
tekad yang terus dipupuk, kesetiaan menjaga keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).
“NU turut mengalami pahitnya
penjajahan Belanda, dan pedihnya penjajahan Jepang. Alhamdulillah,
semuanya dilalui dengan selamat,” kata Ketua Umum Pengurus Besar
Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj, dalam sambutannya di acara
Tasyakur Hari lahir NU ke 91 di Jakarta.
Sejarah
mencatat, NU lahir pada tanggal 16 Rajab 1344 H. Sejak di masa
penjajahan NU telah memiliki andil dalam perjuangan, salah satunya
dengan keterlibatan aktif KH Wachid Hasyim, putra pendiri NU, KH Hasyim
Asy’ari, dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI).
“NU juga terlibat dalam perjuangan merebut kemerdekaan
di medan perang. Pemuda Hisbullah mampu mengusir tentara sekutu dari
tanah Surabaya,” tambah Kiai Said.
Memasuki masa kemerdekaan
hingga perjuangan mempertahankannya di era orde lama, NU telah
menunjukkan keberpihakannya pada pemerintah, salah satunya ikut berjuang
melawan tindakan makar. Memasuki masa orde baru sikap NU tidak berubah,
meski di saat-saat itulah NU justru mendapatkan tekanan hebat.
“Orde
baru adalah kondisi di mana NU mengalami tekanan berat di semua sektor,
termasuk dalam pelaksanaan dakwah. Tapi satu yanga harus dicatat, di
tengah kondisi tekanan hebat dan digiring untuk melakukan tindakan
makar, kiai-kiai tidak terpancing dengan terus menyuarakan kesetiaan
kepada negara,” urai Kiai Said tegas.
Kiai Said juga mengatakan,
kesetiaan NU kepada negara bahkan terus bertambah, salah satunya
terwujud dalam keikutsertaan mendorong terjadinya reformasi.
“Sekarang
ini, Alhamdulillah, NU sedikit membaik. NU berperan besar dalam menjaga
keutuhan Indonesia, negara yang sangat majemuk. Bahkan kalau boleh
berbangga, Islam Timur Tengah harus belajar kepada NU,” tandasnya
disambut tepuk tangan meriah tamu undangan.
Dengan catatan
panjang pahit getir di dalamnya, NU mengajak seluruh elemen bangsa untuk
terus bersama menjaga keutuhan NKRI. NU juga mengajak meningkatkan
kewaspadaan terhadap bahaya laten, di antaranya indikasi kembali
tumbuhnya komunisme, yang apabila dibiarkan bisa mengancam negara.
“Indonesia
adalah milik kita, umat Islam dan penganut agama-agama lain. Kita harus
terus mempertahankannya, karena dengan memiliki tanah air kita bisa
berjuang mengamalkan dan melanggengkan aqidah,” pungkas Kiai Said.
bc4
Nahdlatul Ulama Kini Berusia 91 Tahun
Diposkan oleh Ridwan Salba On 5/19/2014 03:27:00 AM with No comments
Related Post
TELADANI NABI, PLT. GUBERNUR AJAK MASYARAKAT KERJA KERAS Serang, bantencom - "Bahwa banyak arti dan makna, mengapa kita memperingati maulid Nabi Muhammad SAW? Yang pertama, kita hendak ber ...
Banten Berangkatkan Umroh 150 Orang Pakai APBD Serang, bantencom - Pemerintah Provinsi Banten melalui Biro Kesra kembali memberangkatkan masyarakat Banten yang telah menorehkan ...
Setelah Dihancurkan Serbia, Masjid Bosnia Dibuka Kembali Bosnia, bantencom - MASJID Dalye Hosta yang dihancurkan oleh Serbia selama pembantaian Srebrenica di Bosnia, dibuka kembali untuk b ...
Ekspedisi Daun Khabath Serang, bantencom - Sebelum peristiwa Perjanjian Hudaibiyah, Rasulullah SAW pernah mengirim Abu Ubaidah bin Jarrah dengan sekitar 300 ...
Setetes Air Yang Membatalkan Shalat Bantencom - Ingatkah dulu ketika kita masih kecil, kita diajarkan mengenai tata cara thaharah atau membersihkan diri? Hal pertama ...