Serang, bantencom
- Penggalian tanah untuk jalur pipa air diprotes oleh warga setempat, Kesal karena dianggap merusak infrastruktur lingkungan. Puluhan warga
dari RT 23 dan RT 07 Kompleks BBS II, Kelurahan Ciwedus, Kecamatan
Cilegon, Kota Cilegon, menghentikan aktivitas galian jaringan pipa air.
Kekesalan
itu memuncak setelah pihak pelaksana proyek galian pipa itu, meninggalkan begitu saja sisa galian tanah yang mereka kerjakan,
sehingga menumpuk
di sepanjang jalan lingkungan warga. "Saya sedang istirahat di dalam rumah,
tiba-tiba kaget dengan bunyi kegaduhan, tahunya ada pekerja galian di
luar rumah. Yang parahnya lagi, sisa galian dibiarkan begitu saja tanpa
dirapihkan kembali," ujar salah seorang warga setempat,
Selama
ini, imbuhnya, warga belum pernah mendapatkan sosialisasi apapun
terkait proyek galian, yang diperkirakan warga galian dilakukan oleh Perusahaan
Daerah Air Minum Cilegon Mandiri (PDAM-CM). "Ini malah main pacul
(cangkul-red) aja, terpaksa kita juga yang merapihkan sisa galiannya,"
katanya.
Dikonfirmasi
secara terpisah, Direktur PDAM CM Encep Nurdin membantah bila proyek
galian jaringan air itu dilakukan oleh pihaknya. "Bukan kami yang
mengerjakan proyek galian itu. Itu adalah proyek milik pusat yang
digarap oleh Satker Air Bersih Provinsi Banten dan dikerjakan oleh
pelaksana proyek pemenang tender," ungkapnya.
Kendati
demikian, dirinya tidak menampik bila pada akhirnya jaringan pipa yang
dipasang itu akan digunakan oleh PDAM CM. "Awalnya kita mengajukan
permohonan ke Kementrian PU untuk penambahan jaringan, akhirnya
terealisasi diAPBN reguler dan perubahan, tapi proses pelaksaan dan
penyusunan tender kita tidak tahu menahu. Semua dikerjakan oleh Satker,"
jelasnya.
Sementara
itu, Lurah Ciwedus Ana Maulana membenarkan adanya kemarahan warganya
atas aktivitas galian itu. "Intinya hanya misskomunikasi saja, karena
warga belum tahu, kalau setelah digali itu akan dirapihkan lagi
rencanya. Itu terungkap setelah warga melakukan pertemuan dengan
pelaksana proyek tadi," katanya.
Pertemuan
itu, jelas Ana, kembali akan dilakukan oleh pihaknya dengan melibatkan
warga yang berasal dari RT lainnya agar tidak terjadi misskomunikasi
lagi.
proyek penggalian tanah ini bukan hanya PDAM saja, perusahaan-perusahaan lain yang mengerjakan galian dibeberapa tempat juga sering melakukan penggalian tanpa ada komunikasi atau pemberitahuan kepada warga sekitar.
(bc4)