Kantor LSM diDemo Ratusan Warga

Diposkan oleh On 4/01/2013 06:18:00 PM

Lebak, bantencom-Ratusan Warga Menyerbu Sekretariat LSM FPR LEBAK--Kurang lebih 800-an warga 13 desa se-Kecamatan Wanasalam tadi pagi sekira pukul 10.00 menyerbu Sekretariat LSM Front Pendamping Rakyat yang terletak Kampung Sukatani, Desa Sukatani, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak. Sekretariat yang juga rumah pribadi Syahri itu nyaris diporak-porandakan massa andai saja aparat dari Polsek Wanasalam tidak meredam. 

Meskipun begitu, pelang identitas LSM FPR dirobohkan massa yang beringas. Menurut Sekretaris Desa Sukatani, Muhamad Tamrin, perangkat desa dan warga Wanasalam selama ini resah dengan tindak-tanduk oknum LSM yang cenderung terus-menerus mencari kesalahan orang. 

"Kami resah. Oknum LSM berkeliaran hanya mencari masalah kami, sama sekali tidak pernah membantu. Padahal kami butuh mitra kerja yang sama-sama bisa menciptakan desa yang maju dan rakyat yang kreatif. Ini mah yang kami rasakan hayoh ajah ngobok-ngobok, inilah-itulah," kata Tamrin beberapa saat sebelum massa bergerak ke rumah Syahri.

Secara umum, perangkat desa di Wanasalam merasa tidak nyaman dengan ulah oknum-oknum LSM yang beraktivitas di wilayah Lebak selatan. Meskipun begitu, kata Tamrin, keberadaan LSM FPR yang digerakkan oleh Syahri dan Ucu tidak pernah membuat nyaman perangkat desa. Kesalahan-kesalahan kecill yang seharusnya dikoreksi oleh mereka dengn cara dikomunikasikan dengan baik, malah dibuat menjelimet.

"Padahal mereka itu teman kami. Syahri apalagi, rumahnya saja tetanggaan dengan kami. Kami tidak luput dari keliru, tapi bukan dengan cara konfrontasi dalam memberikan masukan. Apalagi saya dengar dari kawan-kawan FPR ini cenderung suka memeras," tambah Tamrin.

Massa di bawah komandi Kepala Desa Bejod, M. Janim, itu mulai bergerak dari titik kumpul di Pasar Wasanalam sekira oukul 09.00. Mereka lalu konvoi menggunakan belasan roda empat bak terbuka dan ratusan sepeda motor ke rumah Syahri yang berjarak sekira 500 meter ke arah timur. Rumah Syahri ini juga berada kurang-lebih 250 meter dari kantor Polsek Wanasalam.

Di rumah Syahri, massa berteriak, menghardik, dan mencaci-maki Syahri dn aktivis LSM FPR lainnya dengan kata-kata kotor. Massa juga menuding Syahri sebagai pemeras dan meminta Syahri tidak tinggal di Wanasalam. Kemarahan massa nyaris saja memporak-porandakan rumah Syahri yang berdempetan dengan tiga rumah tetangganya. Emosi massa yang diredam aparat keamanan itu dilampiaskan dengan merobohkan pelang permanen berukuran 1 meter x 2 meter. 

Hiruk-pikuk ratusan orang ini sontak membuat ratusan warga di sekitar lokasi ikut menonton. "Ini demo besar yang pernah ada di wilayah kami," ujar Badri, warga setempat. Aksi massa dengan jumlah banyak dan sasrannya LSM ini, memang yang pertama kali terjadi di wilayah Lebak selatan. Walhasil, warga pun turut menonton. Akibatnya, kemacetan di ruas Jalan Nasional Malingping-Muara Binuangeun yang hanya selebar 5 meter itu tidak terelakan selama setengah jam. Setelah melampiaskan emosi, massa kemudian kembali ke titik kumpul utk kemudian kembali ke desa masing-masing.

Menurut hasil investigasi tim pencari fakta dari Forum LSM Lebak Selatan yg terdiri dari Zen Zaenudin, Widodo Chudori, dan Yayat Billy, aksi unras ratusan warga ini klimaks dari kekecewaan aparat desa dan masyarakat yang merasa terganggu dengan ulah oknum LSM. 

"Khusus LSM FPR, beberapa minggu sebelum unras, oknum LSM FPR mengobok-obok iuran sukarela warga yg tengah menerima program sertipikasi massal (Prona). Tim FPR yg terdiri dari Syahri dan Ucu berbeda faham soal bagi hasil dari uang pemberian aparat desa. Karena Syahri dianggap tidak transparan soal uang, Ucu kemudian melaporkan ke kejaksaan karena menilai sumbangan warga untuk proses Prona adalah korusi," terang Zen.

Satu tahun sebelumnya, Syahri juga dinilai sangat keterlaluan karena membuat laporan penyimpangan pola distribusi raskin, dari terbatas menjadi bagi rata ke semua rumah tangga miskin. Padahal tdk ada yg digelapkan atas raskin tersebut oleh aparat desa. 

Hukum kemudian memvonis Kades Parungsari Suherman bersalah karena menyalahi aturan distribusi. Padahal, kata Tamrin yang mengaku mendapatkan pengaduan dari Suherman, sejumlah oknum LSM termasuk Syahri sudah diberi uang agar tdk mengganggu aktivitas di desa. 

Sempat terjadi adu mulut antara Kapolsek Wanasalam AKP Ahmad Zainuri dengan salah satu aktivis LSM Sniper, Adang Gondrong. Kapolsek menghendaki aktivis LSM yg dikenali oleh massa tidak bergerombol di depan rumah Syahri karena khawatir kembali memancing emosi massa yg terprovokasi. Adang bersikukuh bahwa dirinya tengah memantau unras. 

"Warga sudah kesal dengan ulah oknum LSM. Jangan sengaja memancing kemarahan massa yang masih emosi," ujar Kapolsek.Sumber LSM di lapangan justru menyebutkan diserbunya rumah Syahri karena Kapolsek tidak merelokasi aksi unras, tapi cenderung membiarkan massa merangsek ke rumah Syahri. Sementara Syahri dan keluargnya sejak kemarin sudah mengosongkan rumahnya.

Kepala Desa Parungpanjang, Seluruh kades iuran untuk biaya pengamanan unras yang diamankan kurng-lebih 50 personel aparat kepolisian gabungan 6 polsek, antara lain Polsek Wanasalam, Polsek Malingping, Polsek Cijaku, Polsek Panggarangan, Polsek Bayah, dan Polsek Cilograng. Belasan personel TNI dari Koramil Malingping juga diterjunkan.<hajari ade,MK> 

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »