JAKARTA-bantencom - Wacana kudeta yang dikabarkan
akan terjadi pada tanggal 25 Maret nyatanya jauh dari kenyataan.
Presiden yang khawatir akan upaya-upaya tidak konstitusional yang
membuat gonjang-ganjing pemerintahan dinilai hanya menelan mentah-mentah
informasi intelijen.
"Masukan atau temuan intelejen sah saja tapi
harus dianalisa, jangan dimakan mentah-mentah. Mana ada demo tanpa
senjata yang jumlahnya puluhan ribu diartikan kudeta. Mana ada demo atau
kegiatan elemen-elemen masyarakat membagikan sembako kepada masyarakat
yang tidak mampu diartikan kudeta," ujar Sekretaris Jenderal PDI
Perjuangan Tjahjo Kumolo di Jakarta, Rabu (27/3/2013).
Menurut
Tjahjo, pemerintah tak perlu khawatir terkait isu kudeta. Terlebih,
Presiden berkali-kali mengatakan bahwa pemerintah mengutamakan
kepentingan rakyat dalam membuat kebijakan. "Harusnya pemerintah tidak
perlu takut dikritik masyarakatnya," kata Tjahjo.
Tjahjo
mengatakan, jika ada elemen masyarakat mengkritisi kebijakan pemerintah
maka itu sah-sah saja. Namun, kata Tjahjo, kritik ini tidak bisa
langsung diartikan dengan melawan pemerintahan. Demikian pula aksi unjuk
rasa yang mengkritisi kebijakan pemerintah. "Jangan pernyataan sikap
partai/ormas atau bentuk unjuk rasa dikatagorikan kudeta," tuturnya.
Kudeta
dalam arti sebenarnya, lanjut Tjahjo, memerlukan keterlibatan militer
hingga partai politik dan elemen masyarakat yang bersatu. Oleh karena
itu, Tjahjo meminta Presiden tak lagi khawatir dan panik akan laporan
intelijen. Presiden perlu menganalisis lebih jauh soal analisa
intelijen. Jangan sampai, perkataan Presiden malah menimbulkan keriuhan
di publik.
Beberapa waktu lalu, Presiden SBY mengundang mantan
Komandan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Prabowo Subianto dan tujuh
jenderal TNI lainnya. Seluruh tamu SBY itu sepakat mengatakan akan
mendukung pemerintahan hingga akhir masa pemerintahannya tanpa ada
gonjang-ganjing politik. Presiden juga sempat meminta kepada para elite
politik dan kelompok-kelompok tertentu agar jangan keluar jalur
demokrasi. Presiden pun meminta kepada mereka agar jangan ada upaya
untuk membuat pemerintahan terguncang.
"Saya hanya berharap kepada
para elit politik dan kelompok-kelompok tertentu tetaplah berada dalam
koridor demokrasi. Itu sah. Tetapi kalau lebih dari itu, apalagi kalau
lebih dari sebuah rencana untuk membuat gonjang-ganjingnya negara kita,
untuk membuat pemerintah tidak bisa bekerja, saya khawatir ini justru
akan menyusahkan rakyat kita," kata Presiden.
Kepala BIN Marciano
Norman juga sempat mengatakan tanggal 25 Maret 2013 adalah waktu unjuk
rasa yang meminta agar pemerintahan yang ada saat ini mundur. Kelompok
yang dimaksud yakni Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) pimpinan
Ratna Sarumpaet dan Adhie Massardi. Tetapi, nyatanya, aksi demo
besar-besaran yang dikhawatirkan itu hanya berujung pada pembagian
sembako. Tak ada satu pun aksi unjuk rasa tanggal 25 Maret 2013 yang
bergolak. Wacana kudeta hingga gonjang-ganjing pemerintahan pun menguap
dengan sendirinya.
Sumber: nasional.kompas.com
Kudeta Tak Terbukti, SBY Jangan Telan Mentah Info Intelijen
Diposkan oleh Unknown On 3/27/2013 11:05:00 AM
Related Post
Alasan Rano Karno Ingin Kembali Jadi Gubernur Banten Serang,Bantencom - Calon Gubernur Banten Rano Karno mengaku dirinya memutuskan kembali maju dan berharap terpilih ag ...
KPU Banten, Jangan Langgar Peraturan Pilkada Serang, bantencom - Pemilihan kepala daerah Kabupaten Serang sebentar lagi akan dilaksanakan. KPU Banten sedang melakukan persiapan ...
Punya Basis Masa Dan Pengalaman, JB Optimis PDIP Dukung Pencalonanya Serang, bantencom - Ketua Kamar Dagang Dan Industri Provinsi Banten yang juga matan Bupati Kabupaten Lebak selama dua periode, H Muly ...
Video "Sekda Banten Ajak Masyarakat Rampog APBD" Tidak Benar Serang, bantencom - Beredarnya video youtube Sekda Banten Ajak Masyarakat Rampog APBD sarat politis dan tidak benar. Hal itu disamp ...
Dituding Mandul Anggota Panwas Ingin Pukul Mahasiswa Yang Demo Cilegon, bantencom - Aksi unjuk rasa puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Cilegon di kantor Panwas Cilegon, Bant ...