Pandeglang, bantencom - Terkait penolakan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung yang dilakukan oleh keturunan kesultanan Banten, Kyai, Ulama, santri, dan Jawara, Jokowi tak mau ambil pusing.
"nanti lah hal seperti itu bisa dibicarakan, asal semua pemangku kebijakan berbicara," kata Jokowi, seusai meninjau Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Panimbang di Kabupaten Pandeglang, Senin (23/2).
Bahkan Jokowi optimis pembangunan KEK Tanjung Lesung yang dikelola oleh Banten West Java (BWJ) anak perusahaan Jababeka dapat berjalan dengan lancar sesuai nilai investasi sebesar Rp 4,83 triliun.
"kalau dua-dua nya (pembangunan jalan tol dan KEK) berjalan, jadi barang lah. Kalau bekerja ga optimis ga usah bekerja," tegasnya.
Sebelumnya sempat diberitakan bahwa para dzuriyat atau keturunan kesultanan Banten, Kyai, Ulama, Santri, dan Jawara menolak pembangunan KEK Tanjung Lesung karena di anggap akan merusak moral dan akhlak masyarakat Banten yang terkenal religius.
Bahkan, kehadiran krsitenisasi, klub malam, warung remang-remang, dan prostitusi tak bisa dihindari.
"Kalau KEK akan membuat kemakmuran masyarakat Banten dan tidak ada kemaksiatan, akan kita dukung," kata Abas Waseh, Dzuriyat Kesultanan Banten, saat di temui di Masjid Agung Serang, Kota Serang, Minggu (20/2).