Perhutani Jabar-Banten Kembangkan Jati JPP

Diposkan oleh On 8/14/2014 06:44:00 PM with No comments

Serang, bantencom - Perhutani Jabar-Banten mengembangkan pohon Jati jenis JPP Masa tanam pohon adalah setiap bulan oktober atau saat curah hujan tinggi. JPP (Jati Plus Perhutani) adalah jenis jati yang memiliki keunggulan lebih cepat panen hingga 15 tahun lebih cepat dari jati biasa. Jati ini dapat dipanen dalm usia 5 tahun jika jati jenis biasa masa panennya bisa hingga 20-25 tahun.
Jati Plus Perhutani merupakan hasil analisa di litbang Cepu. Selain lebih cepat panen jati jpp imi kualitasnya pun lebih baik dari jati jenis biasanya. Perhutani sudah menanam pohon jati jpp sebanyak sepuluh ribu hektar yang tersebar di pandeglang dan lebak.
Sementara untuk masa tanam tahun ini perhutani Jabar-Banten berencana menanam sebanyak empat ribu lima ratus pohon, namun jenis pohon yang akan ditanam tahun ini bukan hanya jati jpp.
Selain jati jpp perhutani juga akan menanam pohon Alkasia Mangium. Sebanyak 3000 hektar akan ditanami pohon jati jpp dan ditanam di Cikesik, Sobang, Angsana, Cibaliung, dan Munjul.
Dan 1500 hektar akan ditanami pohon jenis akasia mangium di daerah Pandeglang, Cimarga Lebak, Muncang, Gunung Kencana, Bojong Manik dan Malingping. Hasil kehutanan ini lebih banyak di jual untuk memenuhi kebutuhan lokal.

Menurut Humas perhutani H.Pepi tahun ini penanaman berkurang tidak seperti tahun yang lalu, karena lahan yang sudah tidak ada. Dalam mengurusi pohon tersebut perhutani menjalin kerja sama dengan warga setempat yang tergabung dalam wadah organisasi yang dibentuk oleh warga sekitar tempat tersebut.

Hingga saat ini perhutani sudah bekerja sama dengan 214 Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) yang dijadikan mitra perhutani Jabar-Banten. Lembaga tersebut menjaga dan mengurus pohon mulai dari penanaman hingga panen. Perhutani selain memberikan upah ke penanam pohon juga akan memberikan saring (bagi hasil) sebesar 25 persen bagi LMDH.

"LMDH Binaan perhutani yang mengurus tanaman milik perhutani akan diberi upah tanam perpohon Desa dan saring (bagi hasil) setelah panen sebesar 25 persen" kata Pepi kepada bantencom

H.Pepi juga menjelaskan bahwa pembibitan pohon ini dilakukan di Cibaliung, Pandeglang Banten. "Pembibitan dilakukan di daerah Cibaliung Banten"

Humas Perhutani yang mengaku pernah bekerja di Perusahaan Organda ini juga menjelaskan bahwa masyarakat hanya bisa membeli pohon setelah panen saja.

"Perhutani tidak menjual bibit pohonnya pak, hanya menjual pohon yang sudah di panen saja" katanya sambil menutup pembicaraan. (ridwan)









:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p