BANTEN TAMPILKAN TARIAN SASAPTON DI PAWAI TA'ARUF

Diposkan oleh On 6/07/2014 05:10:00 PM with No comments

Batam, bantencomDinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Banten turut serta mendukung kemeriahan Pawai Ta'aruf Kafilah Banten dengan menampilkan tarian Sasapton jelang pembukaan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) XXV tingkat nasional di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Kamis (5/6/2014).

Kepala Disbudpar Provinsi Banten-Hj.Endrawati mengatakan, Sasapton diambil dari bahasa Sunda yang artinya hari Sabtu. Sasapton mencerminkan sebuah tradisi pertemuan masyarakat yang dilakukan hari Sabtu pada saat masa Kesultanan Banten. Ketika itu Sultan Banten melakukan pertemuan di hari Sabtu dengan para tokoh ulama dan masyarakat.“Tarian Sasapton yang ditampilkan di Pawai Ta'aruf ini berasal dari Kabupaten Pandeglang yang jumlahnya 29 orang” katanya.
Hj.Endrawati menerangkan bahwa selain menampilkan tarian Sasapton pada Pawai Ta’ruf ini, Kafilah Banten juga menampilkan kesenian Debus. Debus merupakan kesenian khas Banten. Bahkan, rencananya pada 21 Juni 2014 mendatang Disbudpar Provinsi Banten akan melakukan Festival Debus 2014 untuk mempertahankan tradisi budaya yang dimiliki Banten.
“Pada Pawai Ta’ruf, penampilan Kafilah Banten selain menampilkan kesenian tradisional khas Banten juga menampilkan kendaraan hias yang dihias menyerupai kebudayaan Banten seperti Benteng Speelwijk dan Menara Banten” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa Banten Lama merupakan salah satu ikon Banten dan merupakan warisan cagar budaya yang diakui secara nasional bahkan internasional. “Pihaknya sengaja menampilkan ikon Banten Lama di ajang MTQ nasional. Hal ini selain untuk memperkenalkan budaya Banten, juga sebagai upaya mempromosikan Banten di kancah nasional. Apalagi Banten Lama memiliki sembilan cagar budaya yang dilestarikan di antaranya Menara Banten dan Benteng Speelwijk” jelasnya kembali.
Cagar Budaya Banten Lama merupakan cagar budaya yang memiliki arti yang sangat penting. Banten Lama merupakan bukti sejarah kebesaran suatu kerajaan Islam pada masanya dan merupakan sumber pemahaman akademis dan ilmiah tentang perkembangan Islam di Indonesia.
Kegiatan Pawai Ta’aruf ini diikuti para kafilah dari 34 provinsi, mereka berjalan kaki mulai dari depan Hotel Pacific di Jodoh dan berakhir di depan Hotel Nagoya Plasa, Nagoya. Kegiatan sehari sebelum pembukaan MTQ nasional juga dimeriahkan pawai kendaraan hias yang dimulai dari depan Hotel Pacific dan berakhir di Vihara Budhi Bakti, Windsor.
Sementara itu Ketua Harian Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Provinsi Banten-H.Zaenal Muttaqin mengatakan bahwa setelah dilakukan kegiatan Pawai Ta’aruf, Kafilah Banten akan melakukan defile yang akan diikuti sekitar 100 orang. Dalam ajang MTQ kali ini, kafilah Banten menargetkan bisa bekerja semaksimal mungkin untuk dipersembahkan kepada masyarakat Banten.
“Alhamdulillah persiapan kita pada MTQ kali ini jauh lebih matang dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya” katanya.
Menurut pria yang kini menjabat Staf Ahli Gubernur Banten Bidang Ekonomi dan Keuangan, metode yang dilakukan LPTQ Kafilah Banten sebelum diberangkatkan ke Batam, Kafilah Banten memasuki masa pembinaan dan pendidikan kilat sebanyak tiga tahap yang dipusatkan di Wisma Koperties Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Bahkan sebelum diberangkatkan ke Batam, para peserta juga diberikan waktu untukrefreshing ke Kebun Raya Bogor.
“Kali ini kita menggunakan metode baru dalam pembinaan. Setiap kafilah diberikan Bapak Asuh. Bahkan yang membinanya dari LPTQ Banten, LPTQ nasional, dan dari provinsi lain” katanya.
:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p