"Sudah Bertahun Tahun Jalan di Lebak Selatan dibiarkan rusak. Bahkan Kini semakin rusak setelah adanya Pabrik semen," kata Gusrian, pimpinan aksi yang dihubungi melalui sambungan selulernya.
Jalannya aksi sempat ricuh, karena salah satu supir truck perusahaan semen menolak kendaraannya disita oleh warga. Dan Pada saat Mensuiping dan mengusir Warga Asing yang bekerja di perusahaan Tersebut.
"Pemerintah harus bertanggung jawab dan menyediakan jalan yang bagus buat kenyamanan masyarakat," lanjut Gusriyan. yang lebih akrab di Panggil Sanong
Di tambahkan Gusriyan, jembatan yang sudah puluhan tahun berdiri bahkan amblas dan berlubang karena tidak kuat menahan dari truck pengangkut tanah dan batu dari PT.Cemindo Gemilang yang akan digunakabeban untuk membangun pabrik semen dan menguruk pantai untuk membangun pelabuhan.
"Bohong besar kalau keberadaan Pabrik semen tersebut telah mengakomodir tenaga kerja lokal. Yang ada, saat ini pengangguran masih tinggi," kata Tatan Tohayudin, warga yang ikut serta aksi.
Menurutnya, pihak manajemen perusahaan tidak memiliki itikad baik. Sejak ada perusahaan tersebut, warga belum pernah diberikan sosialisasi secara terbuka.
Perlu diketahuin, bahwa jembatan Bayah merupakan akses utama di wilayah Banten Selatan yang menghubungkan Kabupaten Lebak dengan Kabupaten Sukabumi. Jalan ini pun akses utama menuju kawasan wisata pantai Sawarna, Kabupaten Lebak. Jika para pengunjung pantai sawarna ingin berkunjung ke pantai Sawarna melalui Kabupaten Pandeglang, maka dipastikan akan merasakan rusaknya jalan nasional Banten Selatan ini.
Berdasarkan Pantauan akibat aksi ini, terjadi kemacetan panjang dari arah Pandeglang menuju Pantai Sawarna, begitupun sebaliknya. Karena tidak ada jalan pintas lain nya menuju kawasan wisata tersendat.
Agus Wahyu