Serang, bantencom - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten Ino S Rawita, didampingi kepala Biro Humas dan Protokol Siti Ma'ani Nina melakukan konferensi pers tentang penanggulangan banjir yang terjadi di wilayah Provinsi Banten. Selasa (21/1/2014) di Aula Gubernur, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Curug.
Peralatan untuk penanggulangan banjir di wilayah Banten yang telah kita sediakan, ada beberapa perahu dan kendaraan yang sekarang sudah dipinjam di Kota dan Kabupaten Tangerang. "Kita juga sedang menyiapkan mesin penyedot air, karena ada kecamatan yang memerlukan penyedot air untuk menanggulangi banjir", Ujar Kepala BPBD.
Sedangkan untuk debit air bendung Pamarayan di Kabupaten Serang, naik dari level siap yakni sekitar 750 meter kubik per detik menjadi siaga. "Saat ini debit di Bendung Pamarayan pada pukul 13.00 WIB sudah mencapai 1.050 meter kubik per detik dengan level siaga. Ini masih kemungkinan terus naik karena hujan di daerah Lebak masih terjadi," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten Ino S Rawita. Ia juga mengatakakan, pihaknya terus memantau debit air bendung Pamarayan, karena potensinya masih kemungkinan terus naik, mengingat hujan di daerah Lebak dan Pandeglang masih terjadi. Yang berpotensi bisa menigkatkan debit air sungai Ciujung dan Ciberang.
Terkait hujan yang terjadi sejak Senin (20/1) malam hingga Selasa (21/1) siang, BPBD Banten menerima sejumlah laporan banjir yang terjadi akibat hujan, yakni beberapa kecamatan di Kabupaten Pandeglang dan di sekitar Sungai Ciujung, di Desa Undarandir Kecamatan Kragilan. "Kami, BPBD Provinsi sifatnya hanya 'memback-up' BPBD Kabupaten/Kota. Namun demikian, kami tetap siaga menghadapi banjir ini," katanya.
Menurut Kepala BPBD Banten, secara umum banjir di Banten pada 2014 berdasarkan laporan dari Kabupaten/Kota, dari 12 Januari sampai 21 Januari 2014, ada sekitar 41 kecamatan yang terkena banjir atau sekitar 26,1 persen dari 154 kecamatan di Banten. Kondisi tersebut lebih sedikit dibanding kondisi banjir tahun sebelumnya pada tanggal dan bulan yang sama.
"Tahun 2013 lalu sampai 120 kecamatan yang terkena banjir. Tahun ini lebih sedikit", Ia mengatakan dari 41 kecamatan tersebut sebanyak 81 desa kelurahan dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 32.215 KK dan jumlah jiwa 104.202 jiwa yang terkena dampak banjir tersebut. "Paling parah kondisi banjir saat ini di Kota dan Kabupaten Tangerang," (advetorial)
bantencom "civil journalism for Indonesia Chanel"