bantencom - Sosiolog kriminalitas dari Universitas
Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Soeprapto, mencermati bahwa pengusutan
kasus penyerangan Lapas Cebongan oleh gerombolan bersenjata lengkap yang
menewaskan empat tahanan harus melibatkan tim independen.
Menurut Soeprapto, tim independen ini diperlukan demi pengungkapan kasus tersebut tanpa berlarut-larut.
“Masyarakat
jangan memasang target kasus ini segera tuntas. Saya khawatir nanti ada
skenario demi menjaga kewibawaan kepolisian, maka akan ada tersangka
palsu yang dijadikan kambing hitam. Untuk itu harus ada tim independen,
seperti Komnas HAM dan dari perguruan tinggi,” ujar Soeprapto, di
Yogyakarta, Rabu 27 Maret 2013.
Soeprapto menambahkan, yang Saat
ini perlu untuk dilakukan adalah menyelamatkan server CCTV yang ada di
Lapas Cebongan. Server itu merupakan salah satu sumber bukti kuat untuk
mengenal identitas pelaku. Apabila server tidak diselamatkan maka
dikhawatirkan akan sulit menuntaskan kasus tersebut.
“Sepanjang
pengetahuan saya, umumnya server utama tersimpan di tempat tersembunyi.
Tidak mungkin hanya dalam bentuk CPU, tidak mungkin mereka mencari dalam
tempo 15 menit,” katanya.
Untuk mengungkap dan menuntaskan kasus
penyerangan tersebut, menurut Soeprapto, pihak kepolisian dan tim
independen tidak hanya fokus pada peristiwa penyerangan LP. Namun juga
berusaha menelisik lebih jauh peristiwa yang mendahului sebelumnya.
“Penyerangan
terjadi karena ada pembunuhan, kita perlu mengetahui dan mempelajari
mengapa terjadi. Ada apa di sana, siapa yang berseteru, siapa yang
berkonflik. Ini yang perlu digali,” kata soeprapto.
Berbagai
kalangan menduga penyerangan tersebut sebagai bentuk aksi balas dendam
dari kelompok tertentu. Namun Soepratpo menduga konflik tersebut bukan
sekadar aksi balas dendam semata, melainkan lahir dari adanya konflik
antar kelompok yang disebutnya telah menggunakan penyalahgunaan
‘wewenang’ dari identitas yang mereka miliki untuk kepentingan mereka.
“Seseorang
memiliki multi keanggotaan yang rangkap tidak salah, tetapi kemudian
menyalahi wewenang itu untuk digunakan melakukan kooptasi yang menjurus
pada eksploitasi yang tidak positif,” kata Soeprapto.
Aksi
penyerangan di LP Cebongan pada dini hari itu, menurut Soeprapto,
dilakukan oleh tim profesional. Soeprapto mengibaratkan aksi tersebut
tak ubahnya sebuah film durasi pendek 15 menit yang digarap oleh
sutradara dengan skenario yang cukup baik. Ia pun menduga aksi
penyerangan tersebut menelan dana yang tidak sedikit.
“Kelompok yang ditugasi ini tentunya dibiayai,” katanya.
Sumber: viva.co.id
Mendesak, Tim Independen Penyerbuan LP Cebongan
Diposkan oleh Unknown On 3/28/2013 01:00:00 AM
Related Post
Penipuan oknum guru terhadap tenaga honorer bantencom. Serang, Oknum guru melakukan penipuan terhadap sejumlah guru honorer, dengan menjanjikan bisa mengangkat jadi PNS dengan ...
Musnahkan Ganja 820 kilogram, BNN Sasar Lapas dan Rutan di Indonesia Tangerang, bantencom - Badan Narkotika Nasional (BNN) memusnahkan 820 kilogram ganja siap edar hasil dari razia disejumlah tempat, ...
Ketua DPRD Banten Bungkam Usai di Periksa KPK Jakarta, bantencom - Ketua DPRD Banten, Asep Rahmatullah, yang diperiksa kesekian kalinya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) te ...
Mau nuntut kemana niiih, Semuanya Lepas Tangan Serang, Bantencom - Zaman sekarang karyawan tak lagi menerima gaji di perusahaan secara tunai, salah satu nya seperti Bahtiar rifa ...
KPK Diminta Ungkap Nama-Nama Anggota DPRD Banten Penerima Suap Serang, bantencom - Pasca anggota DPRD Banten ramai-ramai mengembalikan uang suap Bank Banten, namun hingga kini KPK belum juga mem ...